Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Go Global, BSI Mulai Tancapkan Bisnis & Penetrasi Layanan di Timur Tengah

Go Global, BSI Mulai Tancapkan Bisnis & Penetrasi Layanan di Timur Tengah Kredit Foto: Antara/Arnas Padda

Kedua, dari sisi perdagangan Indonesia memiliki volume yang signifikan dengan kawasan GCC. Khususnya dengan dua negara ekonomi terbesar di GCC yakni Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yaitu mencapai US$6,87 miliar per tahun atau setara Rp96 triliun (data pada 2020).

Ketiga dari segi diaspora Indonesia, terdapat 1 juta warga negara Indonesia yang tinggal dan bekerja di kawasan Timur Tengah. Mengutip data Bank Indonesia pada 2019 di Arab Saudi terdapat 961 ribu orang Indonesia atau terbanyak di Kawasan Timur Tengah. Disusul oleh Uni Emirat Arab sebanyak 45 ribu.

Baca Juga: Ekonomi Membaik, BI Yakin Kredit Perbankan Semakin Moncer

Keempat, Dubai adalah basis investor. Di mana pemerintah Indonesia menerbitkan semua Global Sovereign Sukuk di Nasdaq Dubai. Bahkan sekitar 30% investor Global Sukuk tersebut berasal dari kawasan Timur Tengah.

Kelima adalah investment climate. Pasalnya, negara-negara di kawasan Timur Tengah saat ini sedang menggalakan proyek pembangunan dengan visi beyond oil development. Dengan demikian, semakin banyak negara-negara di Timur Tengah khususnya GCC yang mulai melakukan diversifikasi pembangunan dari oil-based-revenue dengan non-oil based revenue khususnya dari aspek jasa (service based economy) dan karenanya akan semakin investment friendly.

Selain potensi bisnis tersebut, DIFC merupakan financial center yang mature, ramah terhadap investasi serta memiliki kerangka hukum dan regulasi berstandar internasional. DIFC merupakan pusat keuangan terkemuka di Timur Tengah, Afrika, dan Wilayah Asia Selatan (MEASA) dengan cakupan total 72 negara yang kurang lebih memiliki total populasi 3 miliar penduduk dengan nominal PDB US$7,7 triliun.

Baca Juga: Raih Kepercayaan Taspen, Bank KB Bukopin Bakal Layani Para Pensiunan

DIFC pun memiliki rekam jejak selama 15 tahun dalam memfasilitasi arus perdagangan dan investasi di seluruh wilayah MEASA. Hal itu menjadikan Dubai sebagai penghubung dengan pasar Asia, Eropa, dan Amerika.

Dengan visinya mendorong masa depan keuangan, DIFC saat ini memiliki lebih dari 3.292 perusahaan yang terdaftar yang berfokus pada: Banking Services (Investment, Corporate, & Private), Capital Markets (Equity, Debt, Derivatives, & Commodity Trading), Asset management & Fund Registration, Reinsurance, Islamic Finance, serta Back Office Operations.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: