Temuan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak jenis sapi di Kabupaten Tasikmalaya terus bertambah.
Untuk memutus agar penyakit tersebut tidak menular dan terus menyebar terhadap hewan ternak lainnya, maka pihak dinas terkait menutup sejumlah pasar hewan untuk sementara,
Temuan adanya penyakit PMK itu sebelumnya dilakukan sidak di Pasar Hewan Manonjaya pada Rabu (12/5), oleh Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya.
Dalam sidak itu, tim menyatakan ada 17 hewan ternak yang terindikasi kena PKM. Kemudian keesokan harinya pada Kamis (12/5), jumlah temuan bertambah 12 kasus baru. Sehingga totalnya menjadi 29 kasus PMK.
Baca Juga: Penyakit Mulut dan Kuku Mulai Meluas, Ganjar Perketat Daerah Perbatasan
Diketahui temuan 12 kasus baru iniberasal dari 11 hewan dari Pasar Hewan Manonjaya, dan satu kasus lainya tambahan dari peternak di Singaparna.
Dengan peningkatan kasus PMK yang cepat tersebut tentunya membuat khawatir para peternak. Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya, Heri Kusdiana mengatakan, untuk memutus mata rantai penyebaran PMK, maka empat pasar hewan yang ada di Tasikmalaya, semuanya ditutup sampai waktu yang belum ditentukan.
"Memang tidak ada pendapatanya untuk pemerintah dari pasar hewam. Tapi kalau kasus PMK terus naik, mau apalagi. Semua pasar hewan kami tutup," jelas Heri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: