Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Serap Aspirasi Daerah, KemenkopUKM Kunjungi Bupati hingga UMKM di Kabupaten Kuningan

Serap Aspirasi Daerah, KemenkopUKM Kunjungi Bupati hingga UMKM di Kabupaten Kuningan Kredit Foto: KemenkopUKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka menyerap aspirasi daerah untuk penyusunan kegiatan Kemenkop UKM 2023, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SeskemenKopUKM) Arif Rahman Hakim, melakukan kunjungan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan, sekaligus melihat aktivitas pelaku UMKM dan Koperasi.

Kegiatan ini dalam rangka menyerap aspirasi terutama di daerah, untuk dijadikan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kegiatan KemenkopUKM  di tahun  2023.  Kami sekaligus juga menjajaki kegiatan apa saja yang bisa disinergikan antara KemenKopUKM dengan Pemkab Kuningan,"  kata SesKeMenKopUKM  Arif R Hakim, usai bertemu Bupati Kuningan Acep Permana, di Pendopo Kabupaten, Minggu (15/5/2022). Baca Juga: Emak-emak di Temanggung Ingin Sandiaga jadi Presiden Karena Peduli Petani dan Produk Lokal

Turut serta dalam kunjungan tersebut, Kabiro Komunikasi Teknologi dan Informasi (KTI) KemenKopUKM Budi Mustopo dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/5/2022).

Menurutnya, UMKM yang selama ini menyerap 97% tenaga kerja, perlu dikembangkan skala usaha nya sehingga mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi dan memberikan kesejahteraan pada pekerjanya dan masyarakat sekitar.

"Kita akan lebih fokus lagi pada UMKM yang  bisa dinaikkan skala usahanya atau scalling-up," kata Arif .

Dalam hal ini, Arif mencontohkan seperti sector pertanian yang memiliki potensi besar untuk dapat dikembangkan. Dengan menaikan skala usahanya atau dengan korporatisasi pangan.

“Program ini akan menjadi salah satu prioritas KemenKopUKM terhadap pelaku UMKM khususnya di daerah- daerah sentra produksi baik itu pertanian peternakan maupun pekebunan," jelas Arif R Hakim.

Arif mengatakan para petani harus terkonsolidasi melalui koperasi yang tersedia. Pasalnya jika sudah terdapat koperasi para petani dapat lebih focus untuk berproduksi di alahn yang juga dikonsolidasikan menjadi skala ekonomi.

“Yang berperan menjadi off taker pertama adalah koperasi (sebagai aggregator) dan melakukan pengolahan hasil panen, yang berhadapan dengan pembeli juga koperasi, sehingga harga tidak dipermainkan oleh buyer," ujarnya.

Ia menambahkan, koperasi sebagai badan usaha yang berbadan hukum juga dapat melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari akses terhadap sumber-sumber pembiayaan dan kerja sama dengan perguruan tinggi untuk teknologi tepat guna, sampai pada hilirisasi produk (pemasaran) baik secara offline dan online.

"Saya memiliki keyakinan, jika kita dapat membangun komitmen bersama untuk dapat mendampingi para petani, peternak, dan nelayan meningkatkan skala ekonomi, kualitas produksi dan terhubung dengan offtaker serta rantai pasok industri pertanian dan perikanan, maka akan banyak role model pengembangan korporatisasi petani, peternak dan nelayan melalui koperasi dengan berbagai komoditas unggulan daerah," tambahnya.

 

Kembangkan Pertanian dan Pariwisata

Sementara itu Bupati Kuningan Acep Permana dalam penyampaian program pengembangan UMKM di kabupaten Kuninga mengatakan, Kuningan memiliki banyak potensi terutama di sektor pertanian dan pariwisata. Di sub sektor peternakan kabupaten Kuningan menjadi salah satu sentra peternakan sapi di Jawa Barat.  Kabupaten Kuningan merupakan penghasil susu sapi kedua terbesar setelah Pengalengan Kabupaten Bandung.

Namun permasalahan limbah sapi di peternakan sapi di Kabupaten Kuningan masih menjadi masalah yang harus segera dicarikan solusi. Pasalnya, limbah sapi tersebut kadang menimbulkan masalah pencemaran karena dibuang ke sungai di musim hujan.

“Peternakan sapi di Kabupaten Kuningan punya satu hal yang perlu segera dicarikan solusi, yaitu masalah limbah sapi, yang kadang menimbulkan masalah pencemaran karena dibuang  ke sungai di musim hujan,” kata Acep.

Menjawab persolan ini, SeskemenKop Arif R Hakim, menawarkan dan memfasilitasi Pemkab Kuningan melakukan kunjungan atau studi banding ke peternakan sapi terpadu di Cikampek, dimana limbah sapi justru bisa dimanfaatkan dan diolah menjadi pupuk cair.

Bupati Acep Purnama pun menyatakan ketertarikannya, dan segera melakukan studi banding ke peternakan sapi terpadu Cikampek, agar segera menemukan solusi pengolahan limbah peternakan sapi di Kabupaten Kuningan.

"Selain peternakan sapi, kabupaten Kuningan kini juga mengembangkan agribisnis dengan komoditi unggulan jambu kristal. " Jambu kristal cukup mudah penanamannya dan tidak membutuhkan waktu lama untuk panen, dan beberapa kali hasil panen jambu kristal berjalan sukses dan banyak diminati konsumen," tambah Acep.

Acep menambahkan, sektor pariwisata berikut UMKM kuliner, home stay maupun handycraft sebagai pendukungnya, juga menjadi target pengembangan ke depannya. Pemkab Kuningan menargetkan berdirinya 100 desa wisata yang akan menjadi daya tarik bagi wisatawan unruk berkunjung ke destinasi wisata di Kabupaten Kuningan seperti wisata alam  Cidahu maupun Bendungan Darma.

UMKM Sektor Riil dan Koperasi Syariah

SeskemenKopUKM dalam kunjungannya juga meninjau beberapa UMKM sektor riil dan koperasi yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, diantaranya UMKM di Kecamatan Darma Kab. Kuningan, yang memproduksi cautter laser atau laser khitan.

Agus Rahwan Awaludin, pemilik cauter laser dengan brand Sonix ini menjelaskan, ia sejak 11 tahun lalu sudah memproduksi cautter khitan yang bahkan sudah mampu menembus pasar ekspor ke Timur Tengah dan Asia.

Selain ekspor, produk cautter khitan dengan merek Sonix juga dipasarkan melalui online, dan bahkan menjadi referensi bagi mantri sunat maupun dokter, yang memiliki kisaran harga sekitar Rp650 ribu sampai Rp850 ribu untuk dalam negeri dan Rp3 juta untuk ekspor.

“Tiap hari saya bisa memproduksi sekitar 10 unit cautter laser dengan harga bervariasi antara Rp 650 sampai Rp 850 ribu untuk pasar dalam negeri dan Rp 3 juta untuk pasar ekspor,". Kata Agus. 

Agus juga mempekerjakan para mantan narapidana dan juga mahasiswa magang dari sejumlah Universitas untuk dapat bekerja di cauter laser.

Dalam kunjungan kerjanya, SeskemenkopUKM juga mengunjungui beberapa tempat UMKM. Seperti berkunjung di salah satu sentra produksi susu yogurt di kecamatan Cigugur. Ade pelaku UMKM yang memproduksi susu yogurt, kifar, susu pasteurisasi dan karamel dengan mereka Suka Yogurt ini menjelaskan, baku susu ia dapatkan dari koperasi untuk diolah menjadi yogurt dan dan lain lain

"Potensi UMKM  yogurt ini sangat besar, terbukti dari banyaknya pesanan dan pembeli yang antri, tinggal kita bantu masalah perbaikan kemasan saja dan sertifikasi yang diperlukan," kata Arif.

Selain itu, SesmenkopUKM juga melakukan kunjungan ke koperasi syariah, BTM El Arbah Kunci Majuya, yang usahanya bergerak di jual beli kredit tanpa riba,

Investasi Syariah Sistem Bagi Hasil, Fasilitas Qordhul Hasan (Pinjaman Tanpa Riba) dan Layanan Aplikasi Mobile El Arbah. Keberadaan Koperasi BMT El Arbah Kunci Maju kini meniliki jumlah 709 anggota Koperasi  orang dengan total aset yang dikelola mencapai Rp6 miliar.

Awalnya, delapan tahun lalu, jumlah anggota sekitar 40 orang dari wilayah Kuningan dan Cirebon, kini sudah mencapai 700 orang dari berbagai daerah seperti Indramyu, Majalengka, Sumedang hingga Bandung.

Selain  usaha di bidang simpanan tabungan, kredit barang dan permodalan syariah,  Koperasi BMT El Arbah juga kini tengah mengembangkan dua bidang usaha lain. Yaitu Coffee Shop dan Toko Sembako untuk anggota di kantor baru di Jalan Raya Cijoho, Kuningan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: