Pengamat: Meski Fluktuatif, BTC Lebih Unggul dari Saham Jangka Panjang
Kecelakaan baru-baru ini di pasar saham dan cryptocurrency telah memberikan kesempatan lain untuk mengamati peluang pengembalian kripto versus saham yang lebih baik, menurut beberapa pengamat hingga eksekutif industri.
Melansir dari Cointelegraph, Selasa (17/05) Minggu ini, pasar kripto melihat salah satu aksi jual terbesar yang pernah ada, dengan total kapitalisasi pasar anjlok lebih dari 30% dari 1,8 triliun dolar pada 4 Mei menjadi serendah 1,2 triliun dolar pada hari Kamis lalu.
Baca Juga: Dapat Lampu Hijau! Proposal Pelarangan Pertambangan BTC di Norwegia Ditolak
Bitcoin (BTC), aset digital terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, jatuh di bawah 27.000 dolar untuk pertama kalinya sejak akhir 2020, kehilangan 30% nilai selama periode yang sama.
Tetapi ketidakstabilan pasar belum eksklusif untuk kripto. Pasar saham juga telah melihat salah satu momen terburuk sejak 2020, dengan Nasdaq Composite yang berfokus pada teknologi turun lebih dari 12% selama periode tersebut, turun di bawah 12.000 poin.
Raksasa teknologi seperti Apple dan Microsoft keduanya melihat penurunan kapitalisasi pasar mereka sekitar 13%, sementara kapitalisasi pasar Tesla merosot 23% dari 986 miliar dolar menjadi 754 miliar dolar.
CEO ANB Investments Jaime Baeza mengatakan bahwa pasar Cryptocurrency lebih fluktuatif daripada saham dan dengan demikian dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi, tetapi mereka juga menawarkan peluang yang lebih besar.
Baca Juga: Kritik Efesiensi BTC, Pendiri FTX: Pembayaran Bitcoin Tidak Punya Masa Depan
"Dalam jangka panjang dan tanpa terlalu detail, saya percaya kripto secara keseluruhan memberikan peluang pengembalian risiko yang lebih baik," kata Baeza.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: