Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Studi Global Terbaru Cisco: Cara Kerja Hybrid dapat Tingkatkan Kesejahteraan Karyawan

Studi Global Terbaru Cisco: Cara Kerja Hybrid dapat Tingkatkan Kesejahteraan Karyawan Kredit Foto: Unsplash/Sincerely Media

Hampir 9 dari 10 (87%) responden Indonesia juga mengatakan bahwa kesejahteraan finansial mereka meningkat, dengan rata-rata tabungan mereka mencapai lebih dari USD5.824 (IDR85 juta) per tahun. Penghematan bahan bakar dan/atau perjalanan pulang-pergi yang cukup besar, sebesar 93% di antara tiga area teratas mereka untuk penghematan, diikuti oleh penurunan pengeluaran untuk makanan dan hiburan sebesar 79%. 

Kepercayaan dan transparan si adalah kunci dalam membangun masa depan pekerjaan hybrid yang sukses

Masa depan pekerjaan adalah hybrid, menurut 84% karyawan di Indonesia yang mengatakan mereka menginginkan kombinasi model kerja remot dan in-office hybrid di masa depan, dibandingkan dengan full remote (14%) dan full-office (3%).

Baca Juga: Gandeng Morpheus Data, VisioNet Luncurkan Layanan Hybrid Cloud Management Platform

Menurut Senior Director, People & Communities, Cisco, APJC, Anupam Trehan kepercayaan telah menjadi prinsip inti dalam pekerjaan hybrid yang normal, di samping fleksibilitas, dan kepemimpinan yang empatik. Penelitian terbaru ini menunjukkan bahwa lebih banyak yang harus dilakukan untuk sepenuhnya mengintegrasikan pengaturan kerja secara hybrid bagi karyawan, terutama dalam hal membangun budaya inklusif yang didukung oleh infrastruktur teknologi yang efisien. 

"Para pemimipin dan perusahaan perlu berkomitmen pada tindakan yang sangat membantu untuk mempertahankan orang-orang mereka – mendengarkan, membangun kepercayaan, dan memimpin dengan empati, fleksibilitas, dan keadilan," kata Anupam.

Baca Juga: Masih Work From Home? Ini Tips Agar Lancar Kerja di Mana Saja!

Pada saat yang sama, teknologi akan tetap berperan penting untuk memungkinkan masa depan dengan tenaga kerja yang semakin beragam dan terdistribusi. Dua pertiga (67%) responden percaya bahwa memiliki masalah konektivitas secara teratur membatasi karier bagi pekerja jarak jauh.

Akibatnya, 93% mengatakan infrastruktur jaringan sangat penting untuk pengalaman bekerja dari rumah yang mulus, tetapi sekitar 28% mengatakan perusahaan mereka masih membutuhkan infrastruktur jaringan yang tepat.

Selanjutnya hampir 9 dari 10 (86%) responden di Indonesia percaya bahwa keamanan siber sangat penting untuk membuat pekerjaan hybrid bekerja secara aman, namun 69% mengatakan organisasi mereka saat ini memiliki kemampuan dan protokol yang tepat. Hanya 66% berpikir bahwa semua karyawan di seluruh perusahaan mereka memahami risiko dunia maya yang terkait dengan pekerjaan hybrid, dan 73% berpikir para pemimpin bisnis mengetahui risikonya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: