Perangnya Makin Panas! Disebut Otak Septik Tank Sama Ngabalin, Said Didu: Mau Jilat Mana Lagi?
Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mocthar Ngabalin dan mantan Sekretaris BUMN Said Didu, sedang ‘perang’ di Twitter.
Ali Ngabalin melontarkan sindiran keras dengan menyebut Said Didu selalu berpikiran kotor terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Jokowi Bicara Soal Harga BBM Negara Lain dan Indonesia, Said Didu: Bandingin Juga Ekonomi Rakyatnya!
Sindiran keras Ali Ngabalin itu disampaikan melalui cuitan di media sosial Twitter.
“Pada JOKOWI dan pemerintah tuan didu selalu KOOOTOR pikirannya. Kau jgn jadi orang munafik 30thn di pemerintahan sekarang banyak harta. 30 TAHUN KAU MENJILAT sekarang bertingkah seperti org paling suci, paling bersih dan paling BENAR. Makanya Otakmu – otakmu SEPTIC TANK. Paham?,” cuit Ali Ngabalin seperti dikutip FIN melalui akun @AliNgabalinNew pada Senin (23/5/2022).
Pada postingannya itu, Ali Ngabalin juga menyertakan foto tangkapan layar judul artikel pemberitaan terkait sindirannya kepada Said Didu sebelumnya.
Ali Ngabalin juga membagikan berita soal sindiran Said Didu kepadanya mengenai Ustaz Abdul Somad (UAS) yang ditolak masuk Singapura.
Sebelumnya, Ali Ngabalin menyebut ditolaknya UAS masuk Singapura bukanlah urusan Pemerintah Indonesia.
Menanggapi hal itu, Said Didu menyindir jika suara istana seperti yang disampaikan Ngabalin, dapat dibayangkan betapa rusaknya pengelolaan negara saat ini.
“Jika suara istana seperti ini, kita sdh bisa bayangkan betapa rusaknya pengelolaan negara. Secara terbuka sdh tdk melaksanakan amanat konstitusi yaitu Negara/pemerintah berkewajiban melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,” tulis Said Didu seperti dikutip FIN dari akun Twitter @msaid_didu pada Senin (23/5/2022).
Terkait dirinya disebut berotak septic tank, Said Didu pun membalas cuitan Ali Ngabalin.
Baca Juga: Soal Singapura Makin Panas, Kali Ini Muncul Omongan UAS Soal Etika Bertetangga Berbangsa!
“Hahaha. Kemana lagi engkau akan menjilat selanjutnya? Teruslah loncat dari penguasa satu ke penguasa lain sambil memaki orang yg berseberangan dg orang yg engkau sedang jilat. Publik sangat paham “keahian” anda yaitu MEMAKI lawan dan MENJILAT pujaan. Silakan lanjootttt,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: