Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngomongin Singapura, Jokowi: Kita Tahan Terus

Ngomongin Singapura, Jokowi: Kita Tahan Terus Kredit Foto: Instagram/Joko Widodo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo menyampaikan inflasi Indonesia yang terkendali saat ini di kisaran 3,5 persen (year on year/yoy) karena upaya pemerintah dalam menahan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), gas dan juga listrik meskipun harga komoditas energi dan pangan meningkat di pasar global.

“Kita alhamdulillah (inflasi) masih di 3,5 persen, patut kita syukuri karena kita tahan (harga) Pertalite, tahan gas, tahan listrik. Begitu kita ikutkan ke harga keekonomian, pasti inflasi kita akan mengikuti,” kata Presiden Jokowi dalam Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Balai Sidang Jakarta (JCC), Selasa dikutip dari Antara.

Presiden mengatakan laju inflasi di Indonesia masih terkendali dalam beberapa bulan terakhir meskipun pasar komoditas global dihantui ketidakpastian setelah meningkatnya eskalasi militer di Ukraina.

Inflasi di Indonesia, kata Presiden, lebih terkendali dibanding negara-negara lain seperti Amerika Serikat yang sudah menyentuh 8,3 persen, atau bahkan Turki yang mencapai 70 persen.

Jokowi mengutarakan saat ini terdapat dua isu besar yang timbul karena ketidakpastian global, yakni harga barang energi seperti BBM, gas dan listrik, serta harga barang pangan.

Untuk BBM, kata dia, Indonesia sudah menahan harga BBM agar tidak meningkat sebagaimana yang terjadi di negara-negara lain. Hal itu karena pemerintah terus memberikan subsidi melalui APBN agar harga yang dikenakan ke masyarakat tidak meningkat.

“Coba dilihat kenaikannya sangat tinggi sekali di negara selain kita, Singapura sekarang harga BBM sudah Rp32.400 per liter, Jerman Rp31.800 (per liter), Thailand Rp20 ribu per liter. Kita (Indonesia) Pertalie masih Rp7.650, Pertamax Rp12.500, yang lain sudah jauh sekali, kenapa harga kita masih seperti ini ya karena kita tahan terus," ujar Presiden.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: