Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

UAS Klaim Dirinya Ustaz Internasional, Denny Siregar Mencak-mencak: Ini Kocak...

UAS Klaim Dirinya Ustaz Internasional, Denny Siregar Mencak-mencak: Ini Kocak... Denny Siregar | Kredit Foto: Instagram/Denny Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pegiat Media Sosial Denny Siregar merespons perihal ucapan Ustaz Abdul Somad yang menyebut bahwa dirinya merupakan penceramah kelas internasional.

Di mana, kala itu UAS berkelakar di depan  jemaahnya bahwa salah jika dikatakan dirinya adalah ustaz nasional. Sebab, ia selama ini telah berdakwah di banyak negara.

"Ini statemen kocak.. Kalau mengaku internasional, ceramahlah di depan masyarakat-masyarakat internasional," ujar Denny dari Twitter @Dennysiregar7 yang dikutip Populis.id pada Rabu (25/5/2022).

Baca Juga: Tuduh UAS Radikal, Husin Alwi: Bila Ada Bukti, Pasti Diciduk Densus 88

Denny mengatakan seharusnya UAS ceramah di depan masyarakat Internasional bukan masyarakat Indonesia yang ada di luar negeri.

"Bukan cuman jago kandang, atau ceramah depan masy Indonesia yang tinggal di luar negeri. Ceramah depan warga Palestina, Yaman, Afghanistan, itu baru internasional," paparnya.

Sebelumnya, pernyataan UAS yang sebut sebagai penceramah level nasional itu ia sampaikan lewat sebuah videonya yang tayang di kanal YouTube Para Bilal.

Ia pun mengatakan, anggapan yang menyebut dirinya sebagai ustaz nasional itu perlu untuk diluruskan.

"Ada yang perlu saya luruskan ini tadi Ustaz Abdul Yasin, Ustaz Somad, ustaz nasional terus pak wali juga mengatakan ustaz nasional, ini harus diluruskan," ujar UAS.

Kata dia, dirinya sudah pernah ceramah di sejumlah negara seperti Australia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Bahkan, ia saat di Brunei Darussalam ceramah di hadapan 4 menteri di negara itu.

Oleh karenanya, menurut UAS, anggapan yang menyebutnya sebagai ustaz level nasional itu perlu diperbaiki.

"Saya ceramah ke Melbourne, Sidney (Australia), Trengganu, Kelantan, Penang (Malaysia), Brunai Darussalam, 4 menteri di hadapan saya di Brunai Darussalam jadi kata nasional ini harus diperbaiki," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: