Sindiran Partai Ummat Telak: UAS dan Bendera LGBT Bukan Urusan Kita, Giliran Bendera Tauhid Diurus
Sebelumnya, Kedubes Inggris untuk Indonesia mengibarkan bendera pelangi yang merupakan simbol LGBT dalam rangka memperingati International Day Against Homophobia, Biphobia, and Transphobia (IDAHOBIT) yang jatuh pada 17 Mei lalu.
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf turut berkomentar singkat mengenai pengibaran bendera tersebut.
Baca Juga: Denny Siregar Puji Soeharto Soal Senjata Api, Netizen: Jika FPI Pegang, Udah Hancur Indonesia Ini!
Menurutnya, pengibaran bendera LGBT oleh Kedubes Inggris di halaman kedutaan mereka bukan urusan PBNU maupun Indonesia.
“Silakan program mereka itu, bukan urusan kita,” jelas Gus Yahya kepada wartawan Jumat lalu.
Sementara itu, cendekiawan NU, Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir mengatakan, urusan LGBT adalah tentang kemanusiaan.
Gus Nadir mengataka, para pengidap LGBT harus dipandang sebagai sesama manusia.
“Hormati mereka sebagai sesama manusia. Setiap manusia membawa ruh suci dari Allah. Sebagai warga negara, mereka juga punya hak dan kewajiban yang sama,” katanya. Gus Nadir bilang, mereka tidak boleh didiskriminasi. Urusan dosa, biar mereka dengan Tuhan.
Baca Juga: Dengar Nih Pembenci UAS! Pendeta Aja Hormat: Puji Tuhan, Semoga Tuhan Lindungi UAS dari Orang Jahat
“Tidak boleh terjadi diskriminasi terhadap siapapun juga. Urusan dosa atau tidak, itu urusan mereka dengan Allah. Sesederhana itu. Gak pakai ribet,” kata Nadir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar