Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tegas! Bantah PKB-NU Retak, Gus Jazil: Pak Muhaimin dan Gus Yahya Teman Baik

Warta Ekonomi, Jakarta -

Kabar hubungan PKB dan PBNU retak setelah drama saling sindir antara Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dibantah.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid memastikan Cak Imin dengan Gus Yahya berhubungan baik.

"Orang yang membaca dari luar akan berkata begitu, kalau di dalam nggak. Pak Muhaimin dengan Gus Yahya itu kan teman baik, seangkatan, nggak ada demam. Justru saya senang karena orang melihatnya ada dinamika, jadi perbincangan, nggak ada soal,” kata Gus Jazil saat ditemui di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/5/2022).

Dia tak menampik pernyataan Gus Yahya agar tidak menjadikan NU sebagai alat politik.

Menurutnya NU memang bukanlah partai politik namun sejarah membuat marwah PKB dan NU saling terkait.

Baca Juga: Mau Gabung KIB Asal Jadi Capres, Muhaimin Iskandar Kena "Semprot" Orang PAN: Bikin Koalisi Sendiri!

"Memang NU bukan parpol tapi melahirkan parpol namanya PKB. Jadi pasti dukung PKB lah seperti ketum PBNU sebelumnya, " ucap dia. 

Gus Jazil juga menanggapi santai anggapan suara NU akan terpecah pada Pemilu 2024.

Wakil Ketua MPR itu menyebut hal yang wajar karena setiap pemilu suara nahdliyin memang tersebar ke banyak partai.

"Dari dulu suara NU itu terpecah. Ingat nggak (pilpres) 2004 ada tiga pasangan (calon) itu NU semua. Ada Pak Hasyim Muzadi, ada Gus Sholah, ada Jusuf Kalla. Justru yang menang yang kultural tuh, Jusuf Kalla," kata Gus Jazil.

Baca Juga: Sebut Ingin Jadi King Maker Pilpres 2024, Pengamat: Soal Reshuffle, Jokowi Masih Galau

Kalimat penutup Gus Jazil menyinggung unggahan desain kaus 'NU Kultural' oleh Cak Imin di media sosial yang kemudian dianggap Wakil Sekjen PBNU Imron Rosyadi Hamid merenggangkan hubungan NU dan PKB.[]

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: