Rizal Afif Ngaku Diberi Uang Rp 7 Juta oleh Refly Harun untuk Berbohong, Berikut Pengakuannya…
Tersangka kasus penculikan anak, Rizal Afif mengaku diberi Rp7 juta oleh Refly Harun.
Rizal Afif menyebut uang itu diberikan agar dirinya berbohong mengaku sebagai eks Napiter (napi terorisme).
Baca Juga: Waduh Waduh, Refly Harun Sebut PDIP Bisa Pecah di 2024
Tujuannya membela Habib Bahar bin Smith dan Munarman dari tuduhan terlibat terorisme.
Pengakuan Rizal Afif ini disampaikan melalui sebuah tayangan video berdurasi 2 menit 19 detik.
Berikut Pengakuan Lengkap Rizal Afif:
Saya Rizal Afif, lahir di Bogor 21 September 1994. Status saya saat ini sebagai tahanan Polres Bogor dalam perkara penculikan. Tujuan saya dalam testimoni ini adalah untuk memberi klarifikasi terkait pengakuan saya sebagai eks napiter adalah tidak benar atau bohong.
Bermula saat sebagai narapidana di lapas Gunung Sindur, ketika itu saya bersama Habib Bahar sebagai murid beliau. Saya banyak dikenalkan kepada para tokoh yang datang ke lapas Gunung Sindur. Termasuk salah satunya saudara Refly Harun yang saat itu membesuk Habib Bahar.
Habib sempat berpesan kepada saya nanti ketika saya bebas, saya akan dimintai bersaksi atau berbicara bahwa Habib Bahar bin Smith tidaklah radikal dan beliau seorang yang NKRI.
Hal tersebut untuk mematahkan pernyataan Pak Dudung sebagai KSAD. Kemudian setelah bebas dari lapas Gunung Sindur, saya dihubungi oleh Refly Harun untuk datang ke Podcast beliau.
Pada bulan dua, tepatnya di pertengahan Februari, podcast itu dilaksanakan di kediamannya di jalan Musyawarah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Isi podcast sejalan dengan pesan habib sebelumnya dan sudah diketahui oleh Refly Harun. Yaitu saya mengaku sebagai eks napiter untuk mengangkat citra beliau.
Dan sekaligus menyangkal bahwa saudara Munarman terlibat jaringan kelompok teroris atau ISIS itu tidaklah benar. Setelah acara podcast tersebut, saya diberi uang cash sebesar Rp 7 juta oleh Refly Harun. Setelah itu, saya kembali ke rumah.
Demikian pernyataan dan klarifikasi ini saya buat tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Dan saya bertanggungjawab atas kebenaran pernyataan ini. Terima kasih.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: