Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenang Buya Syafii Maarif, Abu Janda Ungkit Ahok dan Politik Kotor Demi Menangkan Kursi Gubernur DKI

Kenang Buya Syafii Maarif, Abu Janda Ungkit Ahok dan Politik Kotor Demi Menangkan Kursi Gubernur DKI Kredit Foto: Instagram/Abu Janda
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pegiat media sosial, Permadi Arya atau Abu Janda mengenang tokoh Muhammadiyah almarhum Buya Syafii saat membela mantan Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok terkait tuduhan penodaan agama pada 2016 silam.

Abu Janda mengutip pernyataan tegas dari almarhum yang menyebut isu agama selalu dibawa-bawa dalam politik.

Baca Juga: Jokowi Sendiri Sebut Syafii Maarif Bapak Bangsa, Jubirnya HRS: Saya Kurang Paham Soal Perjuangannya

“Memperalat Tuhan untuk tujuan politik yang kotor, itu ndak bisa dibenarkan. Mengenang Buya Syafii Maarif saat buya membela Ahok yang dikriminalisasi oleh pasal penistaan agama, politik kotor demi memenangkan kursi gubernur DKI. Alfatihah untuk buya di Surga,” kata Abu Janda melalui Twitter-nya, @permadiaktivis2, Sabtu 28 Mei 2022.

Abu Janda berharap agar isu SARA yang terjadi di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, tidak terulang pada Pilpres 2024 nanti.

“Jangan sampai terulang lagi politik kotor pilkada DKI di pilpres 2024 nanti.. Hentikan capres yang jualan isu agama karena akan memecah belah bangsa,” kata Abu Janda.

Buya Syafii pernah membela terhadap Ahok atas kasus penghinaan agama 2016 silam.

Saat itu, Buya menilai Ahok tidak melakukan penghinaan terhadap AlQuran terkait penyataannya saat kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu.

Buya Syafii mengaku telah membaca secara utuh pernyataan Ahok Kepulauan Seribu.

Baca Juga: Hilang di Swiss, Doa Terus Mengalir Agar Anak Ridwan Kamil Ditemukan dalam Keadaan Baik

“Jika diperhatikan saksama, tidak ada ucapan Ahok yang menghina. Jadi jangan percaya sama orang. ‘Kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu ga bisa pilih saya, karena dibohongin pakai Surat Al-Maidah 51 macem-macem itu. Itu hak bapak ibu ya.’ Perhatikan, apa terdapat penghinaan Alquran? Hanya otak sakit saja yang berkesimpulan begitu,” kata almarhum waktu itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: