Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kuartal Pertama 2022, Maybank Catat Laba Bersih RM2,04 Miliar

Kuartal Pertama 2022, Maybank Catat Laba Bersih RM2,04 Miliar Kredit Foto: Unsplash/IA SB

Kredit dan Simpanan Nasabah

Kredit (gross) naik menjadi RM562,0 miliar pada kuartal pertama 2022 dari RM534,4 miliar tahun lalu, dipimpin operasional Maybank Singapura yang tumbuh 7,2% dan Maybank Malaysia dengan pertumbuhan sebesar 4,9%. Sementara, Maybank Indonesia, mencatat penurunan sebesar 2,0%, terutama disebabkan strategi yang sedang berjalan untuk menyeimbangkan kembali portofolio kredit non-ritel di segmen Community Financial Services, dalam rangka memitigasi risiko.

Baca Juga: Bank DKI Kerja Sama dengan UIN Syarif Hidayatullah Perluas Layanan Perbankan

Grup terus menempuh langkah untuk mempertahankan likuiditas yang sehat dan memperkuat basis pendanaan berbiaya rendah, di mana langkah ini telah berkontribusi pada peningkatan simpanan nasabah sebesar 5,5% Y-o-Y, didukung oleh simpanan Current Account Savings Account (CASA) di seluruh jaringan pasar Grup. Rasio CASA Grup terhadap total simpanan nasabah meningkat menjadi 46,2% pada Maret 2022 dari 44,5% tahun lalu.

Likuiditas dan Kekuatan Permodalan

Maybank tetap fokus untuk mempertahankan posisi likuiditas dan modal, sejalan dengan penerapan prinsip kehati-hatian Maybank guna memitigasi potensi dinamika dalam iklim bisnis. Rasio CET1 Grup menguat menjadi 14,95% pada kuartal pertama 2022, sementara, total rasio modal berada pada 18,37%, menjadikan Grup sebagai salah satu bank di regional dengan kapitalisasi terbaik. Rasio Kewajiban Pemenuhan Kecukupan Likuiditas/Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan rasio Net Stable Funding Ratio (NSFR) Grup berada pada posisi yang sehat, yaitu 143,2% (LCR) dan 118,6% (NSFR) pada kuartal partama 2022, jauh berada di atas ketentuan regulator sebesar 100%.

Kualitas Aset

Kualitas aset Maybank membaik secara signifikan dengan rasio Gross Impaired Loans (GIL) menjadi 1,95% pada Maret 2022 dari 2,20% pada Maret 2021. Namun demikian, Grup tetap waspada dalam memantau kinerja portofolio kreditnya dengan mengidentifikasi potensi penurunan kinerja kredit sejak tahap awal sehingga Grup dapat mengambil langkah secara proaktif untuk membantu nasabah dalam mengelola komitmennya.

Pencadangan Kerugian Penurunan Nilai (loan loss provisions) turun hampir separuh menjadi RM443,41 juta pada kuartal pertama 2022 dari tahun sebelumnya, didukung utamanya, oleh biaya management overlay yang lebih rendah oleh sebab prospek ekonomi yang membaik. Cakupan Kerugian Penurunan Nilai (Loan loss coverage) tetap pada tingkat yang sehat sebesar 106,4% didukung oleh rendahnya nilai pencadangan untuk kredit baru yang bermasalah (impaired loan).

Dukungan Kepada Nasabah di Masa Pemulihan

Sejalan dengan misi, Humanising Financial Services, Maybank tetap menyediakan berbagai paket bantuan pelunasan (Repayment Assistance) kepada nasabah yang masih terdampak pandemi COVID- 19, dan membantu nasabah dalam mempersiapkan diri menghadapi kondisi normal seiring dengan pembukaan pasar dan kegiatan ekonomi secara luas. Pada 30 April 2022, sekitar 16,8% saldo kredit di Malaysia masih dalam program repayment assistance, sementara di Indonesia sebesar 11,6% dan di Singapura sebesar 3,3%.

Pasar Utama

Maybank Indonesia mengumumkan laba sebelum pajak (PBT) sebesar Rp562 miliar pada kuartal pertama 2022, naik 12,1% dari Rp501 miliar tahun lalu, didukung oleh biaya provisi yang rendah, efisiensi biaya bunga dan biaya overhead yang terkendali, serta pertumbuhan pendapatan fee based yang kuat.

Pendapatan Bunga Bersih (NII) tetap stabil dibandingkan tahun lalu menjadi Rp1,75 triliun di tengah penurunan kredit Bank. Marjin Bunga Bersih (NIM) naik 45 basis poin menjadi 4,8% pada kuartal pertama 2022, didukung biaya dana (cost of fund) yang rendah dan pertumbuhan CASA yang kuat.

Baca Juga: J Trust Bank Optimis Kinerja Lebih Baik di Tahun 2022

Pendapatan fee based naik 4,9% menjadi Rp475 miliar dari Rp453 miliar tahun lalu, utamanya didukung oleh pendapatan fee transaksi global market dan fee –based income dari anak perusahaan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: