Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apresiasi Kinerja JBP, PKT Beri Reward 13 Kios di Jatim, Gorontalo dan Sulsel

Apresiasi Kinerja JBP, PKT Beri Reward 13 Kios di Jatim, Gorontalo dan Sulsel Kredit Foto: Pupuk Kaltim
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) kembali memberikan apresiasi bagi 13 kios yang tergabung dalam program Joint Business Plan (JBP) Retail Management di tiga wilayah distribusi PKT, karena memiliki kinerja kios pengecer yang optimal. Ke 13 kios tersebut sebanyak 2 kios di Jawa Timur, 9 kios di Gorontalo dan 2 di Sulawesi Selatan. Penghargaan diserahkan VP Marketing Business Partner Korporasi PKT Jefri Limeisa Putra, Kamis (26/5/2022). 

Jefri Limeisa menuturkna bahwa reward diberikan bagi kios yang berhasil melakukan penebusan pupuk non subsidi untuk kuantum tertentu selama periode 2021. Para penerima mendapat reward beragam, seperti Smart TV untuk realisasi penebusan hingga 50 ton pupuk non subsidi, dan logam mulia 5 gram untuk realisasi penebusan hingga 75 ton pupuk non subsidi. 

Menurut Jefri, JBP merupakan program kemitraan penjualan antara PKT dengan distributor dan kios untuk pupuk non subsidi yang mulai berjalan sejak 2021. Sejumlah kios maupun distributor yang dinilai berprestasi serta mampu mencapai target penjualan dalam satu tahun terakhir, patut diberikan reward sebagai motivasi agar lebih meningkatkan capaian target di masing-masing wilayah. 

"Reward ini sebagai bentuk apresiasi perusahaan bagi para distributor dan kios atas kinerja penjualan produk PKT dalam satu tahun terakhir, sehingga ke depan lebih termotivasi serta mampu meningkatkan kinerja agar lebih optimal," ungkap Jefri. 

Baca Juga: PKT Kenalkan Ragam Produk dan Program Unggulan di Sektor Pertanian ke Masyarakat

Program JBP sengaja diinisiasi PKT dengan tujuan jangka panjang, salah satunya mengurangi ketergantungan petani akan pupuk subsidi.  Melalui kemitraan pada program ini, distributor dan kios pengecer turut dibekali berbagai informasi terkait keunggulan pupuk non subsidi PKT, sehingga dapat mengambil peran dalam mengedukasi petani untuk mendapatkan hasil jauh lebih tinggi. 

"Seiring terbukanya pengetahuan petani akan keunggulan pupuk non subsidi, maka ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi pun bisa terus ditekan. Apalagi jika dihitung secara akumulasi, pupuk non subsidi jauh lebih hemat dengan produktivitas hasil yang jauh lebih tinggi," tambah Jefri. 

Adnan, salah satu penerima reward dari kios BUMDes Usaha Sejahtera Desa Dimong, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diberikan PKT atas kinerja penjualan produk non subsidi dalam satu tahun terakhir melalui kemitraan JBP. Meski awalnya penjualan kurang baik karena keterbatasan pengetahuan petani akan pupuk non subsidi, namun dengan edukasi dan pemahaman yang diberikan kini para petani Desa Dimong pun mulai beralih dan membuktikan kualitas produk non subsidi PKT. 

Apalagi PKT memiliki produk unggulan Urea Daun Buah berbentuk prill dan granul, serta NPK Pelangi dengan berbagai formula untuk tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan, turut didukung beragam produk hayati berkualitas seperti Ecofert, Biodex, BioLK, dan Biosalin. "Dengan keunggulan itu, petani mulai mengenal dan merasakan dampak positif menggunakan produk PKT dengan hasil yang jauh lebih baik. Peningkatan produktivitas tanaman hingga kesuburan tanah langsung dibuktikan petani setelah menggunakan produk PKT," papar Adnan. 

Baca Juga: PKT Targetkan Kurangi Emisi Karbon Hingga 38% di 2040

Hal serupa turut diungkapkan Dennis, pemilik Kios Corang Carli yang mengaku peningkatan hasil para petani di wilayahnya kini jauh meningkat sejak menggunakan produk PKT. Dari awal produktivitas padi hanya 5-6 ton per hektare, kini mencapai 11 ton per hektar dengan menggunakan Ecofert dan NPK Pelangi. "Dosisnya berkurang tapi produktivitas hasil lebih tinggi, itu dibuktikan sendiri oleh petani. Hal ini terus kami edukasi agar petani bisa melihat sendiri produktivitas hasil yang jauh lebih tinggi menggunakan pupuk non subsidi," ujar Dennis. 

Mewakili distributor, Didik Triari Anoegroho dari UD Anugerah Tani Makmur turut menyampaikan rasa terima kasih atas penghargaan yang diberikan PKT bagi kios binaannya. Hal ini dinilai Didik menjadi salah satu motivasi bagi kios pengecer untuk terus meningkatkan performa penjualan produk non subsidi, sehingga ketergantungan petani terhadap pupuk bersubsidi bisa terus dikurangi seiring pengetahuan yang didapatkan dari edukasi yang diberikan melalui kios maupun dustributor. 

Dirinya berharap program JBP terus berjalan berkesinambungan, sehingga distributor dan kios dapat terus meningkatkan peran dalam mendukung peningkatan produktivitas pertanian dari sektor non subsidi. "Terima kasih kepada PKT atas kemitraan JBP ini, semoga program ini terus berjalan berkesinambungan. Terlebih kualitas produk yang sangat baik sudah dibuktikan dan disambut baik para petani," ucap Didik.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: