Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KFC Masih Tekor, Kerugian Bisnis Capai Rp19,73 Miliar pada Awal Tahun 2022

KFC Masih Tekor, Kerugian Bisnis Capai Rp19,73 Miliar pada Awal Tahun 2022 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengelola KFC, yakni PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) belum berhasil keluar dari jerat kerugian bisnis pada awal tahun 2022. FAST melaporkan, kerugian per kuartal I 2022 mencapai Rp19,73 miliar. Nilai tersebut menurun signifikan 67,90% dari rugi kuartal I 2021 lalu yang sebesar Rp61,47 miliar

Selama tiga bulan pertama tahun ini, FAST meraih pendapatan sebesar Rp1,28 triliun. Jika dibandingkan tiga bulan pertama tahun 2021, capaian tersebut meningkat 18,52% dari sebelumnya Rp1,08 triliun. Segmen makanan dan minuman menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan FAST, di mana angkanya naik dari Rp1,07 triliun pada Q121 menjadi Rp1,27 triliun pada Q122.

Baca Juga: Keuntungan Perusahaan Konglomerat Salim Naik Hampir 5 Kali Lipat Berkat Indomaret hingga Sari Roti

Namun, pendapatan FAST dari komisi atas penjualan konsinyasi mengalami koreksi dari Rp12,81 miliar menjadi Rp11,94 miliar. Penurunan paling signifikan disumbang oleh pendapatan jasa layanan antar, yakni dari Rp2,48 miliar pada awal 2021 menjadi Rp321,95 juta pada awal 2022. 

Ketika total pendapatan meningkat, beban pokok penjualan FAST ikut membengkak dari Rp410,23 miliar per Maret 2021 menjadi Rp485,76 miliar per Maret 2022. Beban penjualan dan distribusi ikut mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp598,94 miliar menjadi Rp647,07 miliar. Begitu pula dengan beban umum dan administrasi yang nilainya naik dari Rp149,81 miliar menjadi Rp166,79 miliar. 

Total aset FAST per Maret 2022 mencapai Rp3,49 triliun, lebih rendah dari periode Desember 2021 yang sebesar Rp3,56 triliun. Kas dan setara kas mengalami penurunan dari Rp601,01 miliar menjadi Rp396,84 miliar. Total liabilitas dan total ekuitas kompak turun masing-masing menjadi Rp2,58 triliun dan Rp914,16 miliar pada Maret 2022. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: