Kredit Foto: Unsplash/Jonathan Leppan
Emiten pengelola KFC Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) memutuskan untuk melepas sebanyak 41.877 lembar saham Seri A PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI) atau setara dengan 15% dari seluruh saham JAI kepada PT Shankara Fortuna Nusantara. Lewat aksi penjualan ini, FAST meraup dana sebesar Rp54.440.100.000.
"Transaksi telah berlaku efektif pada tanggal 30 Juni 2025 setelah Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Diluar Rapat Umum Pemegang Saham No. 376 tanggal 26 Juni 2025, yang dibuat dihadapan Notaris Viola Tariza Windianita S.H., M.KN., Notaris di Jakarta Selatan, telah diterimanya pemberitahuan dan perubahan data JAI oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Penerimaan Pemberitahuan dan Perubahan Data Perseroan No: AHU-AH.01.09-0304297," kata Sekretaris Perusahaan FAST, J. Dalimin Juwono, dikutip dari keterbukaan informasi, Kamis (3/7).
Baca Juga: Daya Beli Lemah, Ini Jurus Pengelola KFC Indonesia untuk Jaga Kinerja
Dalimin menjelaskan bahwa transaksi ini merupakan bagian dari strategi Perseroan dalam rangka mendukung ekspansi dan kelancaran operasional Perseroan. "Tujuan dari pengalihan saham ini adalah untuk memperkuat struktur pendanaan dalam tahap pembangunan dan mendukung pertumbuhan bisnis JAI ke depannya, termasuk namun tidak terbatas pada rencana peningkatan kapasitas operasional, pengembangan jaringan usaha, serta percepatan pelaksanaan proyek-proyek strategis," ungkapnya.
Dengan struktur kepemilikan yang baru, diharapkan fleksibilitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan usaha JAI dapat lebih ditingkatkan, namun tetap sejalan dengan visi dan arah strategis Perseroan sebagai pengendali dari JAI.
Baca Juga: Terpangkas 81,25 Persen, Rugi KFC Indonesia (FAST) Sisa Rp36,77 Miliar di Kuartal I 2025
Meski ada aksi penjualan, FAST tetap mempertahankan posisi sebagai pemegang saham pengendali dengan kepemilikan saham sebesar 55% di JAI. "Dengan tetap mempertahankan kepemilikan saham mayoritas, maka Perseroan dapat memperoleh manfaat dari efisiensi harga pasokan daging ayam dan olahan daging ayam dari JAI serta meningkatkan profitabilitas Perseroan dari kegiatan usaha peternakan ayam terintegrasi milik JAI," ujar Dalimin.
"Adapun dengan pelaksanaan transaksi, dapat membuka ruang bagi pelibatan pihak lain dalam memperluas daya saing, kegiatan operasional ataupun kemampuan finansial JAI," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement