Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Astaga, Pernyataan WHO Kejutkan Dunia: Cacar Monyet Menyebar Tanpa Terdeteksi

Astaga, Pernyataan WHO Kejutkan Dunia: Cacar Monyet Menyebar Tanpa Terdeteksi Kredit Foto: Reuters/CDC/Cynthia S. Goldsmith, Russell Regnery
Warta Ekonomi, Jenewa -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa ratusan kasus cacar monyet yang muncul di luar negara-negara Afrika, mungkin sebelumnya telah menyebar untuk 'beberapa waktu'.

Hal tersebut diungkap oleh para pejabat WHO pada Rabu (1/6/2022), menyebut bahwa penyebaran di negara-negara non-endemik, berada di bawah radar alias tidak terdeteksi. 

Baca Juga: WHO Sebut Cacar Monyet Tidak Bakal Jadi Pandemi, tapi Pakar Bilang...

"Penyelidikan sedang berlangsung, tetapi kemunculan cacar monyet yang tiba-tiba di banyak negara pada saat yang sama menunjukkan bahwa mungkin ada penularan yang tidak terdeteksi untuk beberapa waktu," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Munculnya begitu banyak kasus di sebagian besar Eropa dan negara-negara lain yang belum pernah terlihat sebelumnya jelas menjadi perhatian, dan itu menunjukkan penularan yang tidak terdeteksi untuk sementara waktu”

"Kami tidak tahu apakah itu berminggu-minggu, berbulan-bulan atau mungkin beberapa tahun. Kami benar-benar tidak tahu apakah sudah terlambat untuk menahannya," kata Lewis memberi keterangan senada dengan Tedros.

Diketahui, Inggris menjadi negara-non endemik yang pertama kali kali mengkonfirmasi kasus, dengan laporan diliris pada 7 Mei. Sementara saat ini, sudah ada lebih dari 550 kasus yang dikonfirmasi di 30 negara di luar Afrika barat dan tengah, dimana penyakit itu menjadi endemik. 

Cacar monyet terkait dengan cacar, penyakit yang dulunya mampu membunuh jutaan orang di seluruh dunia setiap tahunnya. Wabah cacar diketahui baru berhenti setelah penyakit itu dinyatakan diberantas pada tahun 1980.

Namun, tidak seperti 'kerabatnya', cacar monyet yang menyebar melalui kontak dekat, jauh lebih ringan. Gejala penyakit ini biasanya termasuk demam tinggi dan ruam seperti cacar air yang hilang setelah beberapa minggu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: