Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

MenKopUKM: Indonesia Harus Kembangkan Enterpreneur dan Riset Jika Ingin Maju

MenKopUKM: Indonesia Harus Kembangkan Enterpreneur dan Riset Jika Ingin Maju Kredit Foto: Kementerian Koperasi dan UKM
Warta Ekonomi, Brebes -

Menteri Koperasi dan UKM MenKop-UKM Teten Masduki mengatakan Indonesia harus mengembangkan basis enterpreneur dan risetnya jika ingin maju karena peradaban tinggi negara-negara maju di dunia adalah yang berbasis enterpreneur dan riset.

“Oleh karena itu, diharapkan agar riset-riset yang dihasilkan perguruan tinggi harus bisa dikomersialisasikan di level hilirisasi,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam Kuliah Umum dan Dialog Kewirausahaan di Kampus Universitas Peradaban Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Sabtu kemarin dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/6/2022).

Di acara yang dihadiri anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim, dan Wakil Bupati Brebes Narjo, Menteri Teten menjelaskan sebuah survei yang menyebutkan bahwa lebih dari 70% anak muda lebih memilih menjadi pebisnis ketimbang pegawai.

"Bahkan, pada 2045 mendatang, Indonesia diprediksi secara riset ilmiah bakal menjadi empat negara besar di dunia, bersama AS, China, dan India," kata MenKopUKM.

Jadi, kata MenKopUKM, sebuah langkah tepat bila Universitas Peradaban Bumiayu menerapkan kampus berbasis enterpreneur dan riset. “Sehingga, mampu melahirkan wirausaha-wirausaha muda mapan dari dunia kampus," kata MenKop-UKM.

Dan untuk menjadi negara maju, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Pertama, pembangunan kualitas SDM. Dimana seluruh perguruan tinggi di Indonesia harus berstandar internasional.

"Kita jangan ketinggalan dalam hal riset di segala sektor. Dan saya berharap mahasiswa memanfaatkan ponsel pintar untuk mengakses ilmu sebanyak-banyaknya di dunia internet," kata Menteri Teten.

Baca Juga: Kemenkop-UKM: Optimalisasi Program Transformasi Usaha Mikro Sangat Membantu UMKM di Tahun 2022

Kedua, pembangunan infrastruktur yang menghubungkan wilayah dan pulau dengan mudah dan cepat. Termasuk infrastruktur internet.

Syarat lainnya adalah minimum rasio kewirausahaan berada di level 4%, sedangkan Indonesia masih di level 3,18%. Sementara Singapura yang sudah 8,6%, Malaysia dan Thailand sudah di atas 5 persen. Kemudian AS dan Prancis sudah ada di kisaran 10-12%

"Kami sudah menggulirkan aneka program kewirausahaan dengan target mencetak 1 juta wirausaha baru, muda, dan mapan. Salah satunya, melalui program inkubasi di kampus-kampus," kata Menteri Teten.

MenKopUKM mengajak seluruh kampus di Indonesia untuk menyiapkan lulusannya menjadi wirausaha, bukan pegawai. Caranya, dengan mengubah pola pikir mahasiswa, dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja. “Dengan begitu, target rasio kewirausahaan 4 persen bisa tercapai," kata Menteri Teten.

Oleh karena itu, Menteri Teten meminta kualitas inkubator bisnis di kampus-kampus, termasuk UPB, terus ditingkatkan. Bahkan, inkubator bisnis di kampus sudah harus terhubung dengan sumber pembiayaan. Salah satunya, melalui koperasi kampus atau mahasiswa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: