Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Delay Lagi! El Salvador Tunda Peluncuran Obligasi BTC Miliaran Dolar, Alasannya...

Delay Lagi! El Salvador Tunda Peluncuran Obligasi BTC Miliaran Dolar, Alasannya... Kredit Foto: Unsplash/Nicole Herrero

Meningkatnya kekhawatiran bahwa negara itu dapat gagal bayar pada obligasi senilai 800 juta dolar yang jatuh tempo pada Januari 2023 menyebabkan lembaga pemeringkat Moody's menurunkan peringkat kredit El Salvador pada 4 Mei, karena "kurangnya rencana pembiayaan yang kredibel."

Pemerintah El Salvador telah membeli Bitcoin sejak September 2021, dengan Bukele mengumumkan bahwa negara tersebut membeli 500 BTC lagi pada 9 Mei. El Salvador diperkirakan telah kehilangan lebih dari 35.6 juta dolar dari investasi BTC-nya sejauh ini.

Baca Juga: Jadi Waktu Terkelam Bagi Bitcoin, Pendapatan Penambangan Harian Terendah di Bulan Mei

Amnesty International: "Krisis hak asasi manusia"

Sementara itu, organisasi nirlaba advokasi hak asasi manusia Amnesty International menuduh pemerintah El Salvador melakukan "pelanggaran hak asasi manusia besar-besaran" melalui penangkapan sewenang-wenang, perlakuan buruk, dan penyiksaan terhadap tahanan.

Keadaan darurat (BUMN) dideklarasikan oleh Presiden Bukele pada 27 Maret karena meningkatnya tingkat pembunuhan, yang disalahkan pemerintah pada geng dan kejahatan terorganisir. BUMN tersebut sejak itu telah diperpanjang dua kali.

Kelompok hak asasi manusia itu mengatakan BUMN mengubah undang-undang dan prosedur hukum yang merusak hak untuk membela, praduga tidak bersalah, pemulihan peradilan yang efektif, dan akses ke hakim independen.

Selama tindakan keras, lebih dari 35.000 orang telah dipenjara dalam waktu kurang dari tiga bulan, dengan peningkatan penangkapan menyebabkan 1,7% dari populasi negara itu yang berusia di atas 18 tahun berada dalam tahanan, yang mengakibatkan kepadatan lebih dari 250% dari kapasitas penjara.

Baca Juga: Bangkitkan Ekonomi UMKM Pascapandemi, Asuransi Rama Gandeng BPR Asli Dana Mandiri

Namun, terlepas dari pelanggaran itu, banyak orang El Salvador setuju dengan tindakan keras Bukele, karena presiden tetap populer dalam jajak pendapat. Jajak pendapat terbaru yang dirilis oleh media lokal pada hari Rabu menunjukkan tingkat persetujuan mendekati 87% untuk presiden saat ini.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: