Jokowi Disenggol Eks-Pejabat: Presiden Yth Sampai Saat Ini Kebijakan Bapak soal Migor Belum Berhasil
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu kembali menyenggol Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait harga minyak goreng yang hingga kini menurut dia masih terlalu mahal.
Keluhan tersebut ia sampaikan dalam akun Twitter pribadinya, seperti dilansir Senin (6/6/2022).
"Bpk Presiden yth, smp saat ini kbjkn Bpk ttg migor saat blm berhasil. Harga migor tetap tinggi smtr harga TBS petani kembali turun," cuitnya.
Baca Juga: Dosen UI Bilang Menteri Jokowi Bego Semua, Nggak Ada yang Becus Urus Negara, yang Pintar Hanya...
Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan penyebab kebijakan Presiden Jokowi yang dinilai tidak berjalan. "Penyebabnya: 1) ekspor blm berjalan krn rumit shg tangki penuh-pabrik kurangi atau berhenti beli TBS. 2) pengusaha tdk tertarik produksi migor DMO," katanya.
Sambung dia, "Jika ekspor CPO blm lancar sampai akhir minggu diperkirakan banyak pabrik kelapa sawit berhenti beroperasi krn tangkit timbun penuh. Dampaknya, TBS rakyat tdk ada yg beli. Harga TBS saat ini bervariasi antara Rp 1.200-Rp 2.000 per Kg sementara harga TBS di Malaysia sktr Rp 5.000," tandasnya.
Sementara itu, diketahui harga minyak goreng saat ini dikisaran Rp17.000-18.000 per liter.
Adapun harga tersebut masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.500 per liter yang ditetapkan pemerintah.
Bpk Presiden yth, smp saat ini kbjkn Bpk ttg migor saat blm berhasil. Harga migor tetap tinggi smtr harga TBS petani kembali turun.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) June 6, 2022
Penyebabnya :
1) ekspor blm berjalan krn rumit shg tangki penuh-pabrik kurangi atau berhenti beli TBS.
2) pengusaha tdk tertarik produksi migor DMO.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: