Barat Ingatkan Krisis Pangan, Putin Justru Seperti Dipuji Pemimpin-pemimpin Afrika karena...
Perang Rusia di Ukraina memperbesar peluang terjadinya krisis pangan di negara-negara berkembang, terutama di Afrika. Para pemimpin Barat melihat krisis pangan sebagai satu lagi alasan untuk mengutuk Presiden Rusia Vladimir Putin.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken menuduh Rusia pada Senin (6/6/2022) melakukan "pemerasan" dan "mengekspor kelaparan dan penderitaan."
Baca Juga: Rezim Putin Tunjukkan Taring, Menteri Keuangan dan 60 Pejabat Amerika Disanksi Juga
Blinken mengklaim Moskow memblokir ekspor gandum Ukraina dan menimbun pasokan domestiknya sendiri untuk menghasilkan reaksi terhadap sanksi Barat.
Tetapi di samping itu, banyak pemimpin Afrika, seperti Presiden Senegal Macky Sall dan Cyril Ramaphosa dari Afrika Selatan, berusaha untuk menarik perhatiannya.
Sall, yang menjabat ketua Uni Afrika saat ini, mengambil nada berbeda pada Jumat (3/6/2022) ketika mengunjungi Putin, yang dia panggil sebagai "teman saya Vladimir."
Sall mengatakan dia menerima jaminan bahwa Rusia akan "memfasilitasi ekspor sereal Ukraina." Dia juga mencatat bahwa sanksi Barat terhadap Rusia telah "memperburuk situasi" dengan mempersulit pembelian gandum dan pupuk Rusia.
Kremlin telah menyiratkan bahwa jika sanksi dilonggarkan, akan lebih bersedia untuk membiarkan ekspor Ukraina melalui, yang mengarah ke klaim "pemerasan".
Sanksi tersebut juga mempersulit Rusia untuk mengekspor biji-bijian dan, yang terpenting, pupuk, meskipun masalah tersebut tampaknya setidaknya sebagian teratasi, menurut Reuters.
Sementara itu, AS dan Ukraina menuduh Rusia mengambil alih gandum dari Ukraina timur dan mengekspornya untuk keuntungan.
AS bulan lalu memperingatkan 14 negara, sebagian besar di Afrika, bahwa Rusia dapat mengirimkan gandum curian dengan cara mereka, menurut NYT.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: