Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Antisipasi Lonjakan Harga Cabai, Peran Badan Pangan Sangat Diperlukan

Antisipasi Lonjakan Harga Cabai, Peran Badan Pangan Sangat Diperlukan Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meningkatnya harga cabai rawit hingga menyentuh angka Rp100 ribu harus segera di antisipasi oleh pemerintah terutama Badan Pangan Nasional untuk menjaga agar inflasi tetap berada di jalur yang benar.

Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah mengatakan peran badan pangan sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas harga bahan pangan yang volatile.

Baca Juga: Pemerintah Cari Solusi agar Minyak Goreng bisa Murah

"Saya pikir peran badan pangan diperlukan, karena cabai menjadi komoditas strategis yang mempengaruhi inflasi," ujar Said saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Kamis (9/6/2022).

Said mengatakan, untuk menjaga inflasi tetap aman, badan pangan perlu memastikan ketersediaan di pasar cukup dan harga terjangkau konsumen.

Lanjutnya, kenaikan harga cabai saat ini dipicu oleh ketersediaan produk yang ada di pasar. Menurutnya produksi cabai di beberapa daerah sentra mengalami gangguan.

"Tahun banyak hujan alias la nina, Kita tahu bersama kalau hujan terlalu banyak menyebabkan produksi cabai jadi terganggu, karena serangan hama penyakit juga meningkat, Misalnya busuk buah," ujarnya.

Menurutnya, Antisipasi produksi perlu kiranya dilakukan dan produksi perlu dipastikan guna resiko gagal panen bisa dikurangi.

"Penerapan teknologi budidaya yang tepat di tingkat petani harus dilakukan. Misalnya dalam hal pengelolaan hama penyakit Petani perlu didukung lebih kuat," ungkapnya.

Selain itu, penyebab kenaikan harga cabai juga dikarenakan distribusi, karena sentra produksi tidak merata di seluruh wilayah. Maka dari itu penguatan jalur distribusi harus dipastikan 

Baca Juga: Berhasil Jaga Pangan, Gubernur Lemhanas: Kementan dan Kemendag Sangat Luar Biasa!

"Dengan demikian pasokan dapat merata dan lancar, kenaikan harga juga kerap disebabkan hal ini. Sering kali di tingkat petani rendah tapi di pasar tinggi harganya begitupun dengan stok lahan banyak di pasar terbatas," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: