Ungguli Prabowo dan Anies, Laju Elektabilitas Ganjar Pranowo Makin Kencang Jelang Pemilu 2024
Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan bahwa laju elektabilitas Ganjar Pranowo makin kencang menjelang Pemilu 2024.
Direktur Riset SMRC Deni Irvan mengatakan bahwa elektabilitas Ganjar saat ini menyentuh angka 22,5 persen. Dukungan publik pada Ganjar ini melampaui dukungan pada Prabowo Subianto yang memeroleh suara sebesar 17,5 persen dan Anies Baswedan 13,2 persen.
Survei ini menunjukkan lonjakan dukungan publik pada Ganjar Pranowo dari 8,8 persen pada survei Maret 2021 menjadi 22,5 persen pada survei Mei 2022. Sementara suara pesaing terdekatnya, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, tidak mengalami banyak perubahan dalam satu tahun terakhir.
Baca Juga: Tak Disangka Tak Diduga, Mas Ganjar Ngomong Begini Buntut Ditegur Bu Megawati...
Malahan dukungan terhadap Prabowo cenderung menurun, dari 20 persen (Maret 2021) menjadi 17,5 persen (Mei 2022). Sementara suara Anies Baswedan sedikit mengalami penguatan dari 11,2 persen menjadi 13,2 persen pada periode yang sama.
“Dibanding 2 bulan lalu. Dukungan kepada Prabowo dan Anies cenderung tidak banyak berubah, Prabowo turun 0,1 persen, Anies 1,2 persen, sementara dukungan kepada Ganjar naik 4,4 persen,” jelas Deni dalam keterangannya, Kamis (9/6/2022).
Deni menjelaskan, dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 3 nama, Ganjar mendapat dukungan terbanyak 30,3 persen, disusul Prabowo 27,3 persen, dan Anies 22,6 persen. Masih ada 19,9 persen yang belum menjawab atau tidak tahu.
Deni menambahkan, dalam dua bulan terakhir dukungan kepada Ganjar naik (dari 26,3 persen pada Maret 2022 menjadi 30,3 persen pada Mei 2022), Prabowo turun dari 34,3 persen menjadi 27,3 persen, sementara Anies tidak banyak banyak berubah dari 23,8 persen menjadi 22,6 persen.
“Dalam setahun terakhir (Mei 2021-2022) dalam simulasi 3 nama teratas menurut berbagai survei sejauh ini, Ganjar naik dari 25,5 persen ke 30,3 persen; Prabowo turun dari 34,1 persen ke 27,3 persen; Anies cenderung stagnan, di 23,5 persen dan 22,6 persen,” tutupnya.
Survei ini dilakukan pada 10-17 Mei 2022 dengan populasi warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilu. Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden.
Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1060 atau 87%. Sebanyak 1060 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,07% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti