Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian Investasi Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik dari Hulu ke Hilir

Kementerian Investasi Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik dari Hulu ke Hilir Kredit Foto: Antara/Biro Pers, Media dan Informasi Setpres/Laily Rachev
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus mendorong terwujudnya ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Konsorsium LG dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah dilakukan seremoni implementasi rencana pembangunan tahap kedua industri baterai listrik terintegrasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta Duta Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia Park Tae-sung, pada Rabu (8/6/2022).

Imam Soejoedi selaku Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM menyatakan komitmen Kementerian Investasi/BKPM untuk terus mengawal proyek Grand Package dengan total investasi mencapai Rp142 triliun tersebut, sampai terealisasi. Ini merupakan wujud konkret dari kebijakan Menteri Investasi untuk hilirisasi sumber daya alam dan peningkatan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.

Baca Juga: Bus Listrik Buatan Universitas Indonesia akan Digunakan untuk Dukung Transportasi di KTT G20

"Seperti yang disampaikan oleh Bapak Menteri Investasi kemarin, investasi hilirisasi ini akan memberikan nilai tambah sebesar US$5,18 miliar per tahun. Indonesia akan menjadi pemain utama dunia di industri baterai listrik ini. Dalam 2 sampai 5 tahun ke depan kita akan mengekspor produk akhir yang bernilai tambah tinggi," imbuh Imam dalam keterangannya, Jumat (10/6/2022).

Selain akan membuka lapangan kerja bagi 20.000 Tenaga Kerja Indonesia (TKI), proyek Grand Package ini merupakan proyek skala besar yang dapat mendukung produksi baterai kendaraan listrik sebesar 3,5 juta unit dengan potensi sampai dengan 200 GWh/tahun. Investasi ini merupakan wujud kerja sama antara konsorsium LG dan konsorsium BUMN IBC, yang beranggotakan LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco, Mind ID, Antam, Pertamina Power, PLN.

Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho menyampaikan bahwa kemitraan antara BUMN dengan LG ini merupakan langkah strategis dalam mempercepat terwujudnya ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir di Indonesia.

"Dimulainya implementasi rencana tahap kedua ini merupakan salah satu wujud nyata dukungan dari Pemerintah Indonesia. Selain itu, investasi ini juga akan berdampak positif dalam menumbuhkan titik pertumbuhan perekonomian yang baru di daerah," ujar Toto.

Proyek investasi industri baterai listrik terintegrasi ini dimulai dari pertambangan dan peleburan (smelter) nikel yang berlokasi di Halmahera, Maluku Utara hingga industri pemurnian (refinery), industri prekursor dan katoda, serta perluasan industri sel baterai yang akan dibangun di KIT Batang, Jawa Tengah, hingga industri daur ulang baterai listriknya.

Sebelumnya, implementasi tahap pertama proyek industri baterai listrik terintegrasi ini telah terwujud melalui groundbreaking pembangunan pabrik sel baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat pada September 2021 lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: