Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Jatim Andalkan Jurus 4K dalam Mengendalikan Inflasi

BI Jatim Andalkan Jurus 4K dalam Mengendalikan Inflasi Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Guna mengendalikan inflasi, Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Jatim, Bank Indonesia terus menerapkan program Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif atau disebut 4K. Tujuannya adalah untuk mempercepat pemulihan aktivitas perekononomian di semua daerah.

Kepala KPW Jatim, Bank Indonesia, Budi Hanoto, mengatakan bahwa pihak dan pemerintah pusat terus berupaya melaksanakan serangkaian kebijakan dari sisi penawaran maupun permintaan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah untuk menjaga kestabilan inflasi sesuai dengan rentang sasaran inflasi yang ditetapkan.

Baca Juga: BI Prediksi Inflasi 0,32% di Pekan Kedua Juni 2022

"Berbagai program untuk menjaga daya beli masyarakat juga tetap dilakukan untuk menjaga arah pemulihan konsumsi domestik sehingga tetap dapat menjadi penopang percepatan pemulihan ekonomi nasional," kata Budi Hanoto usai menghadiri Capacity Bulding & Media Gathering KPW Bank Indonesia Jatim di Yogyakarta, Sabtu (11/6/2022).

Budi Hanoto menegaskan, inflasi di wilayah Jatim mencapai 13,99 persen dan berada di peringkat kedua setalah DKI yang sebesar 39,87 persen. Sementara, peringkat ketiga adalah Jabar 30,49 persen, Jateng 6,55 persen, Banten 8,48 persen, disusul DIY 9,62 persen.

Menurutnya, sasaran inflasi dalam jangka menengah dan panjang akan dicapai melalui pengendalian laju inflasi yang berkaitannya dengan ekspektasi inflasi masyarakat.

Dengan kondisi geografis dan demografis tersebut, Budi pun menyatakan bahwa Provinsi Jatim saat ini menjadi sentral ekonomi nasional, khususnya sentral aktivitas ekonomi provinsi-provinsi yang ada di bagian timur Indonesia.

Walaupun begitu, Budi mengakui saat ini pengendalian inflasi masih terbilang berat. Hal ini disebabkan permasalah dua negara berkonflik, yakni Rusia-Ukraina, yang menyebabkan adanya larangan ekspor ke negara itu dan harga komoditas kian meninggi.

"Untuk mengatasi masalah itu, kami dan Pemerintah Provinsi Jatim melakukan antisipasi dengan program 4K tersebut," beber Budi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: