Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Targetkan Produk Paydi Meluncur Tahun Ini, Asuransi Sinar Mas Optimis Bisa Cetak Premi Rp20 Triliun

Targetkan Produk Paydi Meluncur Tahun Ini, Asuransi Sinar Mas Optimis Bisa Cetak Premi Rp20 Triliun Logo Asuransi Sinar Mas | Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Solo -

PT Asuransi Sinar Mas (ASM) pada tahun ini optimis premi akan mencapai sebesar Rp20 triliun. Angka tersebut menunjukan pertumbuhan sebesar 104,08% dibandingkan dengan capaian premi perusahaan di tahun 2021 yang senilai Rp9,8 triliun. 

Direktur Asuransi Sinar Mas, Dumasi MM Samosir, mengungkapkan bila melesatnya pertumbuhan premi perusahaan di tahun ini akan didorong oleh ddua produk baru yang akan diluncurkan tahun ini. ASM berencana untuk menelurkan dua produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (Paydi). 

“Kita sudah kirim ke OJK, saya berharap banget yang produk Paydi kita bisa segera (disetujui). Karena ini yang kita harapkan membuat kita bisa takeoff,” ujar Dumasi, di sela-sela rangkaian acara Agency Tour Contest, di Solo, Jumat (10/6/2022).  

Baca Juga: Berperan Penting dalam Perekonomian, Asuransi Sinar Mas Gencarkan Literasi Keuangan

Lebih lanjut Dumasi menyebutkan bila ASM berharap besar produk Paydi ini bisa segera meluncur ke pasar, paling tidak di semester kedua tahun ini. Pasalnya, premi ASM sepanjang 2022 bila di luar produk Paydi diperkirakan hanya sebesar Rp9,5 triliun. Artinya, dari dua produk Paydi, ASM menargetkan bisa meraup premi sekitar Rp10,5 triliun. 

“Paydi itu Rp10 triliun aja cepat banget, nilai itu kecil untuk Paydi. Angka Rp20 trilium itu angka wajar once kita dah punya. Kan klien kita dah punya ada 4 juta klien existing. Marketing kita masing-masing sudah punya target makanya saya berani Rp20 triliun karena dari sekarang Rp9 triliun nambah Rp11 triliun, saya optimis terjadi asal di-approve,” katanya. 

Menurut Dumasi, dua produk Paydi yang diajukan tersebut terdiri dari produk dengan masa pertanggungan jangka pendek sekitar satu tahun dan produk dengan masa pertanggungan jangka panjang hingga lima tahun. 

“Jadi kita nanti di awal ini kami telah ajukan dua produk, satunya kayak fix, satunya lagi yang jangkanya pendek dan jangkanya panjang. Ini yang kita harapkan membuat kita seperti asuransi jiwa langsung lompat preminya sejajar dengan asuransi jiwa,” ucap Dumasi. 

Baca Juga: Pentingnya Penetrasi Teknologi Digital di Industri Asuransi

Dumasi memastikan bila produk Paydi perusahaan sudah sesuai dengan ketentuan baru dari OJK Nomor 5/SEOJK.05/2022 tentang Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (SEOJK PAYDI) atau yang dikenal dengan unit link. Sementara itu, dalam menempatkan dana investasi Asuransi Sinar Mas sangat mengedepankan prinsip kehati-hatian. Untuk itu, ASM lebih memilih menempatkan dana pada instrumen investasi pendapatan tetap dibandingkan dengan investasi yang memiliki risiko tinggi. 

“Dua produk itu baru itu sudah sesuai dengan ketentuan baru. Kita gak mau main yang high risk karena ini masih begining, case Asuransi Jiwa saja belum selesai. Makanya kita jangam jual yang begitu dulu kita jual yang fixed, pendapatan tetap, belli obligasi jangka panjang. Apalagi aturan ojk minimal 5 tahun,” terangnya. 

Selain itu, Dumasi juga menyatakan bila sambil menunggu izin dari OJK, pihaknya gencar melakukan literasi terkait dengan Paydi. Kemudian, ASM pun melakukan persiapan dari sisi agen dengan melakukan sertifikasi agar bisa memasarkan produk Paydi. 

“Intinya harus literasi dan edukasi. Agen kita ada 27 ribu orang ini yang kita mau fokuskan nanti karena harus sertified untuk jual Paydi ga boleh asal yang bisa jual, harus specify Paydi,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: