Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Kebanyakan ya! Konsumsi Karbohidrat Berlebihan Picu Risiko Kanker Payudara

Jangan Kebanyakan ya! Konsumsi Karbohidrat Berlebihan Picu Risiko Kanker Payudara Kredit Foto: Unsplash/Pille R. Priske
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tubuh sangat membutuhkan asupan karbohidrat, namun jika jumlahnya berlebihan, itu dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Lewat sebuah studi terbaru, para ahli telah memperingatkan bahwa risikonya bisa naik sebanyak 20%.

Karbohidrat yang dimaksud adalah yang berasal dari refined grain atau biji-bijian olahan, berupa produk seperti sereal, biskuit, dan kue kering. Kentang, nasi putih, jus buah, serta makanan dan minuman manis juga disarankan makan secukupnya saja.

Para peneliti fokus pada perbedaan antara makanan nabati yang sehat, seperti biji-bijian, buah, sayuran, dan kacang-kacangan alami tanpa pemrosesan, dibandingkan dengan karbohidrat 'tidak sehat'. Tim memantau data pada lebih dari 65 ribu perempuan pascamenopause.

Kondisi mereka dilacak selama lebih dari dua dekade. Hasilnya, peserta yang menyantap makanan sehat memiliki risiko 14% lebih rendah terkena kanker payudara.

Sementara, peserta dengan pola makan tidak sehat memiliki risiko kanker payudara 20% lebih tinggi. Temuan didapati konsisten di semua subtipe kanker payudara. Perlu diketahui bahwa para perempuan yang diteliti harus mengisi kuesioner diet selama rata-rata 21 tahun.

Selama penelitian, 3.968 perempuan didiagnosis mengidap kanker payudara. Hasil lengkap studi akan dipresentasikan pada acara "Nutrition 2022 Live Online".

Salah satu peneliti, Sanam Shah, menyampaikan bahwa mengurangi asupan karbohidrat olahan dapat membantu pencegahan kanker. Namun, penelitian lanjutan diperlukan untuk menilai hubungan antara diet dan risiko kanker pada populasi yang beragam, khususnya untuk menentukan kausalitas.

Kandidat doktor di Pusat Penelitian Epidemiologi dan Kesehatan Populasi Paris-Saclay University itu menyampaikan pula bahwa pola makan nabati tidak sama dengan pola makan vegan atau vegetarian. Studi lebih memberikan penekanan umum pada makanan nabati daripada makanan hewani.

"Temuan ini menyoroti bahwa meningkatkan konsumsi makanan nabati yang sehat dan mengurangi konsumsi makanan nabati dan hewani yang kurang sehat dapat membantu mencegah semua jenis kanker payudara," ujar Shah, seperti dikutip dari laman The Sun, Kamis (16/6/2022).

Perempuan maupun laki-laki bisa terkena kanker payudara, tetapi jenis kanker ini lebih sering terjadi pada perempuan, terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun. Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia, terlebih jika seseorang mengalami obesitas, minum alkohol, pernah memiliki tumor, atau punya riwayat keluarga yang terkena kanker serupa,

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: