Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KAI dan BPH Migas Duduk Bersama untuk Kelancaran Distribusi Barang Menggunakan Kereta Api

KAI dan BPH Migas Duduk Bersama untuk Kelancaran Distribusi Barang Menggunakan Kereta Api Kredit Foto: Dok. KAI.
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan focus group discussion bersama dengan BPH Migas dengan tema Kajian Teknik Optimalisasi Konsumsi Bahan Bakar Minyak dan Pelumas pada Sarana di KAI.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan BPH Migas sebagai regulator yang membidangi penetapan kuota BBM subsidi dan KAI sebagai operator pengguna BBM subsidi dan nonsubsidi.

Baca Juga: Mohon Doa untuk Sri Lanka, Pasokan BBM Hanya Mampu Bertahan 5 Hari 

“Sektor transportasi merupakan salah satu sektor strategis. BBM Subsidi merupakan stimulus bagi pembangunan dan kesejahteraam ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia. Pemberian kuota BBM Subsidi pada sektor kereta api untuk menikmati BBM Subsidi tentu sangat diharapkan dapat dikelola dengan cerdas dan bijaksana, dalam arti bahwa penggunaan yang tepat sasaran dan sesuai volume yang sesuai dengan kebutuhannya.” ujar  Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (18/6/2022).

Sementara itu, Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, mengatakan, KAI memiliki budaya perusahaan akhlak, di mana salah satunya yaitu Kolaboratif. KAI senantiasa membangun kerja sama yang sinergis dengan berbagai pihak, salah satunya adalah BPH Migas. 

Lanjutnya, KAI sebagai operator kereta api membutuhkan dukungan dari BPH Migas dalam menyediakan kuota BBM subsidi dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik untuk layanan Angkutan Penumpang ataupun Angkutan Barang.

"FGD ini penting dalam rangka membagi pengetahuan agar KAI dapat lebih optimal dalam mengelola BBM dan pelumas pada sarana khususnya lokomotif," ujar Didiek.

Sebagaimana diketahui, pada Tahun 2022 KAI mendapatkan kuota BBM subsidi sebesar 174,6 juta liter, dimana hingga awal Juni 2022, kuota tersebut telah terpakai 54 persen. 

Didiek menyebut muota BBM subsidi sangat krusial bagi KAI untuk dapat terus melayani berbagai kepentingan publik menggunakan kereta api.

Kereta api memiliki keunggulan dibanding moda transportasi lainnya yaitu dapat mengangkut penumpang dan barang dalam jumlah besar pada satu perjalanan, sehingga mengurangi beban jalan raya dan angka kecelakaan. Selain itu keunggulan lain dari angkutan kereta api yaitu terjadwal dan tepat waktu, bebas macet, serta lebih ramah lingkungan.

Dalam hal angkutan barang, komoditi terbesar yang KAI layani yaitu angkutan batu bara di wilayah Sumatera Bagian Selatan. Peran pemberian BBM subsidi pada KAI akan semakin mendukung efisiensi dan perkembangan wilayah khususnya di Sumatera Bagian Selatan.

“Dengan tersedianya BBM subsidi yang mencukupi untuk semua KA Angkutan Barang, maka KAI dapat mendukung biaya logistik yang kompetitif dan mengurangi dampak eksternalitas seperti kemacetan, polusi, jalan-jalan yang rusak, serta meningkatkan daya saing global,” ujarnya.

Melalui FGD ini, diharapkan akan terwujud hubungan yang sinergis antara BPH Migas dan KAI dalam pemenuhan kebutuhan BBM subsidi sebagai pendukung proses bisnis KAI untuk mengurangi beban biaya dan menjaga sustainability KAI dalam menjalankan penugasan-penugasan pemerintah yang merupakan proyek strategis nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: