Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengulik Manfaat Media Sosial dalam Memajukan Pariwisata di Indonesia

Mengulik Manfaat Media Sosial dalam Memajukan Pariwisata di Indonesia Kredit Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perkembangan era digitalisasi di Indonesia yang terjadi begitu pesat berhasil membawa sejumlah dampak bagi masyarakat.  Bagaikan dua mata pisau, ruang digital dapat memberikan manfaat termasuk dunia pariwisata.

Dengan dunia digital produk pariwisata dapat dipasarkan dengan masif. Mengingat, Indonesia memiliki kekayaan alam dan potensi pariwisata yang sangat unggul. 

Baca Juga: Digitalisasi Jadi Kunci Masa Depan Ekonomi Indonesia Pasca Pandemi

"Maka dari itu kita sebagai warga negara harus menjaga dan merawat kekayaan alam yang kita punya, serta memperkenalkan kekayaan alam kita kepada negara lainnya, apalagi pada zaman yang serba digital ini," ujar Anggota Komisi 1 DPR RI, Yan Permenas Mandenas dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk "Memajukan Pariwisata Melalui Media Sosial” pada Jumat (17/6/2022). 

Ia menerangkan, memasarkan atau mempromosikan berbagai destinasi wisata melalui ruang digital atau dunia maya dikenal dengan sebutan digital tourism

"Digital tourism tidak hanya sekedar mengenalkan, namun juga menyebar keindahan pariwisata secara luas untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia," terangnya. 

Pada zaman era digital ini, lanjut Yan, banyak sekali media promosi yang bisa digunakan dalam mengenalkan tempat-tempat pariwisata yang indah pada dunia.

"Seperti adanya Facebook dan Instagram yang bisa menampilkan foto, membagikan pengalaman dan mempromosikan destinasi, ada juga Youtube yang bisa memposting sebuah video, pengalaman serta promosi destinasi. Ada juga Google yang bisa memuat portal berita, promosi, artikel dan informasi, serta terdapat twitter yang memuat cuitan mengenai pengalaman di tempat destinasi wisata," paparnya. 

Keampuhan pemasaran sektor pariwisata melalui ruang digital ini, kini sudah terbukti. Terlebih, usai pandemi Covid-19 menghantam dunia. 

Chief Community Officer, Teman Parekraf Nasional TEPANAS sekaligus Waketum DPP CIPI, Panca R Sarungu mengatakan bahwa dalam penanganan digital tourisme ini, setidaknya ada 4 tindakan yang harus diperhatikan. 

"Harus mendefinisikan ulang dalam hal digital tourisme ini, kemudian kita juga harus memfokuskan kembali bagaimana dalam meningkatkan wisatawan yang ada di Indonesia. Kemudian kita juga harus menciptakan kembali citra-citra yang baik agar para wisatawan tertarik untuk datang, dan tak lupa kita harus mempromosikan ulang, baik dalam hal gambar, pengalaman atau ualsan-ulasan postif mengenai perwisataan di Indonesia," terangnya  

Selanjutnya dalam  memasarkannya tersebut, operasi bisnis juga harus ditata kembali. Salah satu caranya, yakni dengan memperbaharui portofolio bisnis.

"Kita sebagai pembisnis di dunia perwisatawan harus bisa berkolaborasi, bisa adaptive dan harus bisa inovatif," tuturnya  

Untuk itu, Dirjen Aptika Kemkominfo, Samuel A Pangerapan, mengatakan bahwa pihaknya akan menjadi garda terdepan dalam penanaman literasi digital ini kepada masyarakat.  

"Karena penggunaan internet perlu dibantu dnegan kapasitas literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan dengan produktif, bijak dan tepat guna," jelasnya. 

Sebab jika dilihat dari kondisi yang ada, tingkat literasi digital di Tanah Air kini masih belum mencapai tahap yang lebih baik. 

"Saat ini indeks literasi digital Indonesia masih berada pada angka 3,49 dari skala 5, yang artinya, masih dalam kategori sedang belum mencapai tahap yang lebih baik. Angka ini perlu terus kita tingkatkan sehingga menjadi tugas kita bersama untuk membekali masyarakat kita dengan kemampuan litrerasi digital," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: