Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pra-KTT Ke-4 Youth 20 Resmi Ditutup, Hasilnya Ada 24 Pesan Manokwari, Begini Isinya!

Pra-KTT Ke-4 Youth 20 Resmi Ditutup, Hasilnya Ada 24 Pesan Manokwari, Begini Isinya! Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Youth 20 (Y20) resmi menutup rangkaian Pra-KTT Ke-4 di Manokwari, Papua Barat, pada Minggu (19/6/2022), dengan menghasilkan Pesan Manokwari, sebuah dokumen yang berisi pesan moral terkait keberagaman dan inklusi pemuda.

Di Pra-KTT Y20 Ke-4, delegasi muda hingga pengamat bertukar pikiran bagaimana kita dapat mewujudkan inklusivitas, khususnya di kalangan anak muda. Forum yang berlangsung dua hari ini melahirkan dokumen Pesan Manokwari tentang keberagaman dan inklusi pemuda yang ditujukan bagi para pemimpin dan masyarakat dunia.

Baca Juga: Resmi Dibuka, Pra-KTT Ke-4 Y20 Fokus Bahas Keberagaman dan Inklusi

Mengutip dari rilisnya, sebanyak 24 pesan moral tercantum dalam Pesan Manokwari. Poin-poin ini dikelompokkan dalam lima sub-tema yakni: 1) pendidikan inklusif; 2) ekonomi kreatif; 3) budaya dan toleransi; 4) kepemimpinan pemuda dan keterlibatan masyarakat; 5) teknologi dan akses digital.

Berikut poin-poin Pesan Manokwari tentang Keberagaman dan Inklusi Pemuda yang merupakan hasil diskusi pemuda dalam Pra-KTT 4 Y20: 

1. Pendidikan Inklusif 

a. Menjamin pemerataan secara menyeluruh dalam sistem pendidikan untuk semua sebagai bagian dari hak asasi manusia tanpa adanya batasan dan kualifikasi tertentu, termasuk disabilitas, jenis kelamin, usia, suku, dan identitas.

Baca Juga: Usung Tema Keberagaman dan Inklusi, Forum Y20 Resmi Membuka Pra-KTT Ke-4 di Papua

b. Informasi dan komunikasi harus dapat diakses dan tersedia sebagai komponen dasar untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui koordinasi, kerja sama, dan kolaborasi yang berkelanjutan dari semua pihak yang terkait dengan lembaga pendidikan dan pelaksanaannya untuk mengatasi hambatan.

c. Menciptakan dan mengejar kurikulum kontekstual dengan metode pembelajaran adaptif dengan mengintegrasikan digitalisasi dengan nilai-nilai lokal termasuk transformasi budaya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: