Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Putin Masih Rahasiakan 'Garis Merah' dari Perang Ukraina, Barat Dibuat Waswas

Putin Masih Rahasiakan 'Garis Merah' dari Perang Ukraina, Barat Dibuat Waswas Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Vladimir Astapkovich
Warta Ekonomi, London -

Presiden Rusia Vladimir Putin tidak mengungkapkan apa "garis merahnya" untuk menyerang "pusat pengambilan keputusan" di Ukraina di tengah perang yang sedang berlangsung, menurut pemimpin redaksi media yang dikendalikan pemerintah Rusia, RT.

Margarita Simonyan, yang menjadi moderator Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg tahun ini, muncul di televisi pemerintah Rusia pada Minggu (19/6/2022) setelah acara tersebut.

Baca Juga: Kremlin Bilang Jokowi bakal Temui Putin, Dubes Ukraina Kasih Respons Begini

Dia mengatakan bahwa ketika dia bertanya kepada Putin mengapa dia tidak menyerang "pusat pengambilan keputusan" Ukraina dan bertanya apa garis merahnya, dia menjawab, "Saya tidak akan mengatakan garis merah mana itu, tetapi mereka tahu tentang mereka. ... Saya tidak akan menyebutkan nama mereka karena taktik militer."

"Mengapa kami harus menunjukkan kartu kami terlebih dahulu kepada mereka?" tanyanya, menurut The Daily Beast.

Simonyan juga mengatakan bahwa ketika berbicara tentang alasan di balik tidak melakukan pemboman yang lebih parah di kota-kota besar Ukraina, Putin mengatakan: "Apakah kita ingin mengubah kota-kota itu menjadi Stalingrad? Memang, orang-orang kita ada di sana! Itu adalah kota masa depan kita! Sudah jelas. .. Ini tanah kami dan orang-orang kami, nanti kami harus mengembalikannya," lapor The Daily Beast.

Sementara Putin tidak mengungkapkan garis merahnya selama forum ekonomi, Rusia dan sekutunya telah mengeluarkan beberapa peringatan kepada Ukraina dan Barat tentang tindakan apa yang dapat menyebabkan konflik yang lebih besar.

Secara khusus, duta besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, mengatakan dalam sebuah posting Telegram akhir bulan lalu bahwa "tidak dapat diterima dan tidak dapat ditoleransi" jika Ukraina menempatkan sistem roket jarak jauh yang dipasok AS di dekat perbatasannya dengan Rusia.

Pada bulan Mei, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, sekutu utama Putin, memperingatkan bahwa negara-negara Barat yang memasok senjata ke Ukraina dapat menyebabkan Perang Dunia III.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: