Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wabah PMK Meluas, MUI Paparkan Syarat Sah Hewan Kurban

Wabah PMK Meluas,  MUI Paparkan Syarat Sah Hewan Kurban Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekalongan, Jawa Tengah membeberkan syarat sah hewan yang akan dijadikan kurban pada Hari Raya Idul Adha seiring dengan maraknya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

"Hewan yang terkena PMK dengan gejala klinis kategori ringan, seperti lepuh ringan pada celah kuku, kondisi lesu, tidak nafsu makan, dan keluar air liur lebih dari biasanya masih sah hukumnya dijadikan hewan kurban," kata Ketua MUI Kota Pekalongan Slamet Irfan di Pekalongan, Selasa (21/6/2022).

Menurut dia, hewan ternak yang terkena PMK dengan gejala klinis kategori berat, seperti lepuh pada kuku sampai terlepas, pincang, tidak bisa berjalan, dan menyebabkan tubuh hewan sangat kurus, hukumnya tidak sah dijadikan hewan kurban.

Demikian pula hewan ternak yang terkena penyakit mulut dan kuku dengan gejala klinis kategori berat dan sembuh dalam rentang waktu yang dibolehkan untuk dijadikan kurban pada 10-13 Zulhijah, maka hewan ternak tersebut sah dijadikan hewan kurban.

Slamet menegaskan untuk hewan yang terjangkit penyakit mulut dan kuku dengan gejala klinis kategori berat, tetapi sembuh setelah lewat rentang waktu yang dibolehkan berkurban pada 10-13 Zulhijah, maka sembelihan hewan tersebut dianggap sedekah, bukan dijadikan hewan kurban.

Untuk mencegah penyebaran wabah PMK, kata dia, umat Islam yang akan melakukan kurban dan pedagang wajib memastikan hewan yang akan dijadikan hewan kurban memenuhi syarat sah, khususnya dari sisi kesehatan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Pelaksanaan kurban tidak harus menyembelih sendiri. Panitia kurban dan serta tenaga kesehatan perlu mengawasi kondisi kesehatan hewan dan proses pemotongan, serta penanganan daging, jeroan, dan limbah," katanya.

Namun demikian, tambah dia, petani dan peternak sudah cerdas untuk menjaga stamina hewan ternak dengan memberikan jamu herbal agar ternak yang dijual atau dijadikan kurban dalam kondisi sehat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: