Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama dengan Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI) menggelar vokasi dengan tema Kolaborasi antara Ditjen Diksi dan Industri dan Dunia Kerja dalam Mewujudkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada 22-24 Juni 2022.
Gelaran acara tersebut dilakukan dalam rangka menciptakan lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja maupun lulusan yang siap kerja. Dalam gelaran tersebut, Kemendikbudristek berkolaborasi dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melalui program Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbudristek Suharti mengatakan bahwa antusiasme para peserta yang tinggi, mendorong tumbuhnya optimisme dari karya yang diciptakan melalui program DUDI. Suharti juga menilai bahwa produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan industri luar negeri.
"Saya yakin bahwa kita bisa melakukan banyak hal untuk bisa memastikan ekonomi Indonesia menjadi baik dengan ketersediaan produk dalam negeri yang semakin banyak dan tentunya yang tidak kalah penting adalah memastikan bahwa masyarakat Indonesia mencintai produk dalam negeri," kaya Suharti dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/6/22).
Suharti memaparkan, produk yang diciptakan memiliki target pasar Indonesia dan tidak menutup kemungkinan produk tersebut menjadi bahan pakai masyarakat seluruh Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, Suharti mengatakan bahwa akan terdapat tantangan yang lebih besar, untuk itu peserta vokasi mesti menyiapkan produk yang diproduksi oleh teknologi yang apik.
Suharti juga berharap melalui kegiatan tersebut, masyarakat bisa menikmati hasil karya dari penjuru anak bangsa di Indonesia.
"Semoga industri banyak yang tertarik untuk menggunakan teknologi yang kita hasilkan di dalam produksi mereka," paparnya.
Sementara itu, Kepala BBPPMPV BMTI Supriyono memaknai gelaran vokasi tahun ini sebagai Vokaborasi 2022 yang diartikan sebagai proses pengembangan dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia agar lebih berkualitas dan dapat bersaing di era 4.0.
"Tantangan saat ini bagi lembaga pendidikan untuk dapat menyiapkannya dengan lebih baik, industri sebagai bagian penting yang tidak boleh kita tinggalkan dan tidak terpisahkan dari pendidikan vokasi," jelas Supriyono.
Selain itu, Supriyono juga menilai bahwa peran industri juga sangat krusial dalam memajukan pendidikan vokasi. Keharmonisan antara pendidikan vokasi, kata Supriyono, serta industri akan menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan diakui.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Boyke P. Siregar