Sampai Taruhan Alphard, Yah! Hasan Nasbi Frustasi, Gagal 'Jatuhkan' Anies Baswedan
Relawan milenial Anies Baswedan untuk Pilpres 2024, Mileanies, menyebut pendiri lembaga survei Cyrus Network, Hasan Nasbi, frustasi melihat elektabilitas salah satu bakal capres yang diusung Partai NasDem, Anies Baswedan.
"Hasan Nasbi mempertontonkan rasa frustasinya dengan kenekatannya bertaruh (mobil) Alphard demi kegagalan Anies dicapreskan. Padahal, argumentasi yang disampaikan sangat lemah," kata Ketua Umum Jarnas Mileanies Pusat, Muhammad Ramli Rahim, Sabtu (25/6/2022).
Baca Juga: Dah Lama Jadi Gubernur, Kok Baru Sekarang Anies Baswedan Undang Tukang Bakso? Sindir PDIP, Nih!
Ramli Rahim beranggapan, tampaknya makin banyak lembaga survei atau konsultan politik yang frustasi melihat kondisi politik terkait Anies Rasyid Baswedan. Mengecilkan elektabilitas dan popularitas Anies Baswedan ternyata tak bisa memengaruhi masyarakat secara nyata.
"Bahkan, strategi Post Truth pun tak mampu menggiring masyarakat pada kebohongan yang diulang terus menerus sehingga meniru Donald Trump seperti kata Burhanuddin Muhtadi terlihat tak lagi efektif malah menimbulkan rasa simpati kepada Anies Baswedan yang makin kuat," urainya.
Ramli Rahim sejatinya ingin sekali menerima tantangan Hasan Nasbi yang berani bertaruh Alphard jika prediksinya tentang Anies tidak akan mendapatkan tiket capres pada Pilpres 2024 mendatang meleset.
"Saya sebenarnya sangat ingin menerima tantangan itu. Namun, sayang sekali saya tak pernah ikut taruhan seperti ini karena agama yang saya anut melarang saya berjudi," tegas Ramli.
Seperti kata Anies, lanjut Ramli, Anies memohon maaf karena sering kali mengecewakan, mengecewakan mereka yang pesimis, bukan hanya terkait formula E, tetapi juga sukses-sukses lainnya yang dicatatkan Anies selama memimpin DKI Jakarta.
"Semua sukses itu ternyata mengecewakan mereka yang berniat menjatuhkan Anies di mata publik," imbuhnya.
Ia melanjutkan, salah satu kekecewaan Hasan Nasbi adalah gagalnya mereka menancapkan label politik identitas kepada Anies Baswedan. Mereka berharap, saat Anies memimpin DKI, politik identitas yang disematkan ke Anies itu akan makin kuat. Namun, yang terjadi justru sebaliknya, puluhan pendeta malah secara terbuka memuji kepemimpinan dan keberpihakan Anies Baswedan kepada mereka.
Terkait masa jabatan Anies yang berakhir Oktober 2022, jelas Ramli, lagi-lagi Hasan Nasbi akan kecewa karena Anies berbeda dengan para pejabat lain, bedanya karena jauh sebelum Anies jadi pejabat, Anies sudah menjadi idola dan selalu begitu sulit meninggalkan forum karena melayani rebutan jabat tangan dan foto-foto.
Sebelumnya, Hasan Nasbi memprediksi Gubernur DKI Anies Baswedan tidak akan mendapatkan tiket capres pada Pilpres 2024 mendatang. Tak main-main, ia bahkan sampai berani bertaruh Alphard jika prediksinya meleset.
"Kalau mau jadi capres berat, dari semua sisi, kalkulasi matematikanya sudah susah. Tapi kalau mau jadi cawapres masih terbuka. Boleh taruhan Alphard, boleh," cetus Hasan pada diskusi daring Total Politik, sesaat lalu.
Sejumlah alasan diuraikan Hasan Nasbi mengapa Anies sulit mendapat tiket Capres. Salah satunya hingga kini belum ada sinyal dukungan yang konkret dari Presiden Jokowi untuk Anies. Di sisi lain, Hasan menilai strategi politik identitas di masa lalu ini akan jadi batu sandungan bagi Anies.
"Tapi yang perlu diwaspadai adalah, misalnya gini, ada orang yang pernah memanfaatkan politik identitas, tapi kalah, saya rasa dia akan introspeksi. Nah, pertanyaannya adalah ada orang yang pernah memanfaatkan politik identitas, tapi menang, introspeksi nggak kira-kira?" kata Hasan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: