Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akhirnya Biden akan Selamatkan Banyak Nyawa Rakyat Amerika karena...

Akhirnya Biden akan Selamatkan Banyak Nyawa Rakyat Amerika karena... Kredit Foto: Instagram/Joe Biden

Setelah duduk untuk menandatangani UU itu, Biden duduk merenung sejenak, lalu bergumam, "Dengan kehendak Tuhan, ini akan menyelamatkan banyak nyawa," ujarnya.

UU tersebut akan memperketat pemeriksaan latar belakang para pembeli senjata bagi anak muda dan menjauhkan senjata api dari lebih banyak pelaku kekerasan dalam rumah tangga.

Keputusan ini juga membantu negara-negara bagian memberlakukan aturan red flag yang memudahkan pihak berwenang untuk mengambil senjata dari orang-orang yang dianggap berbahaya.

Sebagian besar dari anggaran 13 miliar dolar AS juga akan digelontorkan untuk membantu meningkatkan program kesehatan mental dan bantuan sekolah. Anggaran tersebut telah ditargetkan di Newtown, Connecticut, dan Parkland, Florida, dan di tempat lain yang mencatatkan kejadian penembakan massal.

Menurut Biden, AS akan menjadi tuan rumah acara pada 11 Juli mendatang, untuk para anggota parlemen dan keluarga yang terkena dampak kekerasan senjata.

"Keluarga yang kehilangan jiwa mereka karena epidemi kekerasan senjata. Mereka kehilangan anak, suami, dan istri mereka. Tidak ada yang akan mengisi kekosongan di hati mereka. Tapi, mereka memimpin jalan, sehingga keluarga lain tidak akan memiliki pengalaman dan rasa sakit dan trauma yang harus mereka lalui," ujarnya.

Biden menandatangani UU itu dua hari setelah keputusan Mahkamah Agung yang membatalkan aturan di New York dan membatasi kemampuan orang untuk membawa senjata tersembunyi pada Kamis (24/6).

Sementara UU senjata baru ini, tidak termasuk pada pembatasan lebih ketat yang telah lama diperjuangkan oleh Demokrat. Salah satunya, seperti larangan senjata laras panjang atau senjata serbu dan pemeriksaan latar belakang untuk semua transaksi senjata api.

Lahirnya UU baru ini adalah larangan terhadap tindakan kekerasan senjata paling berdampak yang dihasilkan oleh Kongres sejak berakhirnya aturan larangan senjata pada 1993. Kasus penembakan massal di AS mengalami tren peningkatan beberapa tahun terkahir. 

Pada 2021, sekitar 700 kasus terjadi.Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan 611 kasus pada 2020, dan 417 kasus pada 2019. 

Sebelum itu, kasus penembakan massal tidak pernah mencapai 400 kasus setahun. Tepatnya sejak Gun Violence Archive mulai melakukan pelacakan data pada 2014. Jumlah korban akibat penembakan juga meningkat. Kasus penembakan massal telah menewaskan 256 orang dan melukai lebih dari 1.010 jiwa hingga akhir Mei 2022.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: