Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Memanasnya Hubungan Yenny Wahid dan Cak Imin Akan Berdampak Buruk, PKB Bisa Dirugikan

Memanasnya Hubungan Yenny Wahid dan Cak Imin Akan Berdampak Buruk, PKB Bisa Dirugikan Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif lembaga survei Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, perseturuan antara Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) akan berdampak pada kaum Nahdliyin.

Kaum Nahdliyin adalah golongan kaum muslimin Indonesia yang membagi budaya keagamaan yang sama dan yang secara organisasi terlembagakan dalam bentuk NU.

Baca Juga: Langkah Blunder Cak Imin Menuju Pilpres 2024 Dibongkar! Salah Satunya Berkonflik dengan Anak Gus Dur

"(Kaum) Nahdliyin juga bingung gitu. Kenapa elite-elite yang selama ini dihormati justru terlibat perang terbuka," kata Adi di Jakarta, Selasa (28/6/2022).

Untuk itu, Adi mengusulkan agar persoalan ini segera diselesaikan. Sebab jika tidak diselesaikan akan merugikan popularitas Cak Imin, begitu juga PKB. Apalagi, luka tersebut masih membekas, karena bagi Yenny PKB yang sah itu adalah PKB Gusdur sebelum diambil alih oleh Cak Imin.

"Harus segera diamputasi (diselesaikan), minimal ngopi bareng. Ini kan sepupuan jadi nggak perlu perang terbuka," katanya.

Selain itu Adi juga menyoroti, perang tersebut juga akan berkontra antara PKB dengan keluarga Abdurrahman Wahid (Gus Dur) karena saat ini Cak Imin tengah sibuk menyiapkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Juga: Surya Paloh Buka-Bukaan, Ada yang Ingin Jegal NasDem

"Karena dalam waktu dekat ini PKB sudah membuat konfrontasi politik dengan NU dan keluagra Gusdur. Tiga variabel penting yang selama ini menjadi basis konstituen dan kekuatan PKB. Makanya kalau ini tidak diselesaikan tentu akan sangat merugikan bagi Muhaimin dan PKB," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: