Grup Modalku mengumumkan akuisisi terhadap CardUp, solusi layanan pembayaran (payments) Asia Tenggara, tanpa mengumumkan nilai pembelian.
Melansir dari pernyataan resminya, Rabu (29/6/2022), Grup Modalku akan memperoleh kapabilitas pembayaran CardUp, di antaranya pembayaran lewat kartu kepada pengguna yang tidak menerima pembayaran kartu (domestik dan internasional), penerimaan pembayaran online, sarana otomatisasi invoice, serta lisensi dan integrasi dengan business software dari pihak ketiga yang ternama.
Layanan payments CardUp akan melengkapi produk-produk pinjaman yang ditawarkan Grup Modalku untuk menghasilkan rangkaian layanan keuangan yang lebih terintegrasi bagi UMKM di Asia Tenggara sehingga UMKM dapat mengelola dan membayar pengeluaran, menerima pembayaran, serta meminjam dana melalui satu platform digital.
Baca Juga: Umumkan Kolaborasi, Modalku dan Linkz Asia Akan Beri Akses Pendanaan bagi UMKM
Disebutkan akuisisi ini adalah salah satu kegiatan usaha signifikan yang dijalankan Grup Modalku selama 2022. Pada Februari 2022, Grup Modalku memperoleh Pendanaan Seri C+ senilai US$294 juta, di antaranya US$144 juta berasal dari pendanaan ekuitas.
Belakangan ini, Grup Modalku juga berinvestasi terhadap Bank Index di Indonesia, meluncurkan kartu virtual usaha dengan nama Elevate di Singapura, dan meluncurkan usaha di pasar Vietnam.
Didirikan pada 2016, CardUp adalah penyedia solusi pembayaran yang berbasis di Singapura. Melalui CardUp, individu dan badan usaha dapat membayar pemasok dan menerima pembayaran dari pelanggan secara digital.
Usaha-usaha menggunakan layanan CardUp untuk transaksi yang berhubungan dengan pembayaran gaji, pembayaran sewa, pajak korporat, pembayaran vendor, arus piutang, dan biaya antar negara. Dijelaskan juga tingkat permintaan bagi layanan CardUp tercermin dalam pertumbuhan pesatnya, di mana terjadi peningkatan 53% setiap kuartal.
Co-Founder Funding Societies dan CEO Modalku Indonesia, Reynold Wijaya, mengatakan dengan akuisisi ini, Modalku dapat mempercepat kepemimpinan perusahaan di pasar FinTech regional dengan menggabungkan kapabilitas layanan pembayaran, meningkatkan user experience, dan menambah lisensi lokal ke layanan digital lending Grup Modalku di pasar-pasar utamanya.
"Akuisisi ini datang pada saat yang tepat. Segmen UMKM diproyeksikan akan menggerakkan pasar keuangan digital ASEAN menjadi sebesar US$60 miliar pada tahun 2025, sedangkan sektor pembayaran usaha regional diproyeksikan tumbuh dengan CAGR (Compound Annual Growth Rate) 10% selama lima tahun ke depan," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: