Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemprov DKI Lakukan Pengkajian Risiko Bencana dari Dampak Sosial Sampai ke Lingkungan

Pemprov DKI Lakukan Pengkajian Risiko Bencana dari Dampak Sosial Sampai ke Lingkungan Kredit Foto: PPID Pemprov DKI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan diskusi publik mengenai Kajian Risiko Bencana (KRB) Provinsi DKI Jakarta pada Rabu (29/6/22).

Dalam kegiatan tersebut, BPBD mengajak serta unsur pentahelix di Jakarta yang terdiri dari Organ Perangkat Daerah, pelaku usaha , akademisi, lembaga swadaya masyarakat, dan media massa.

Baca Juga: Digulung Anies Baswedan, Ustaz Ini Gak Setuju Holywings Ditutup, Alasannya Menohok!

Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya penanganan bencana dari berbagai dimensi. Metodologi yang digunakan juga berpedoman dengan perhitungan biaya yang diatur oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana tentang risiko kerentanan dengan memperhatikan aspek sosial, ekonomi, fisik dan lingkungan. Kemudian memperkirakan indeks ketahanan daerah (IKD) di provinsi DKI Jakarta.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan bahwa diskusi KRB dilakukan sebagai acuan utama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menyusun rencana penanggulangan bencana.

"Karena Jakarta memiliki tantangan kebencanaan yang kompleks," kata Isnawa dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Warta Ekonomi, Kamis (30/6/22).

Isnawa juga mengatakan bahwa dari hasil pengkajian tersebut, akan menunjukkan arah kebijakan penanggulangan bencana.

Baca Juga: Sudah Disegel Anies, Izin Holywings Gak Bisa Dibuka Kembali, Monitoring Bakal Lebih Ketat Lagi!

"Pelaksanaan arah kebijakan penanggulangan bencana membutuhkan partisipasi semua (pihak), mulai dari pemerintah sampai pada lapisan masyarakat," katanya.

Sementara itu, masyarakat DKI Jakarta dibuat heboh dengan hasil analisa Scientific Reports-Nature dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang menyebut bahwa bagian selatan Jakarta memiliki potensi diguncang gempa Megathrust pada Kamis (16/6).

Berdasarkan dua analisa tersebut memaparkan bahwa Sesar Baribis memiliki bentangan sepanjang 100 km dan melewati kota besar, seperti Bogor, Bekasi, dan Jakarta. Kendati demikian, jalur tersebut dinilai sebagai bentang yang memiliki satu kesatuan, tetapi memiliki segmen di tiap lintasannya.

Baca Juga: Eks Staf Ahok Jadi Dukung Anies Baswedan Bakal Picu Tren Baru Jelang Pemilu 2024

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa hal tersebut bisa saja terjadi mengingat letak geografis Indonesia memiliki potensi kebencanaan.Riza juga mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan beberapa upaya mitigasi kebencanaan guna memperkecil dampak kerusakan seandainya gempa tersebut terjadi.

"Upaya dari Pemprov, kita terus mengupayakan berbagai dukungan regulasi terkait antisipasi pencegahan dan pengendaliannya, termasuk sedang disiapkan simulator untuk pelatihan terhadap bencana," kata Riza pada Warta Ekonomi, Selasa (28/6/22).

Selain itu, Riza memaparkan bahwa pihaknya juga akan segera melakukan sosialisasi mengenai Sesar Baribis disejumlah titik di wilayahnya. Selain itu, kata Riza, pihaknya juga akan segera menggelar simulasi penanganan bencana di banyak tempat di DKI Jakarta.

Baca Juga: Kebijakannya Bikin Repot Masyarakat, Anies Baswedan Ditantang Ruhut Sitompul: Begini Deh...

"Kita akan lakukan sosialisasi di banyak tempat. Sosialisasi dan simulasi," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: