Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) KH Sirril Wafa coba jelaskan perbedaan tanggal Iduladha 2022 Indonesia dengan Arab Saudi. KH Sirril Wafa menuturkan bahwa secara syar’i, awal hari dimulai dari saat terbenam (ghurub) matahari hingga terbenam berikutnya.
Ketua Lembaga Falakiyah PBNU itu menambahkan, jarak antara kedua negara cukup jauh, secara geo politik juga berbeda karena tidak dalam satu kawasan.
"Ini meniscayakan adanya perbedaan dalam memulai hari," ujar KH Sirril Wafa dilansir NU Online, Kamis (30/6/2022).
Lebih lanjut KH Sirril Wafa bilang ketampakan posisi bulan atau hilal yang menandai masuknya awal bulan bisa berbeda. Untuk kasus awal Zulhijah tahun ini (2022), di Arab Saudi posisi hilal baik tinggi maupun elongasinya sudah memungkinkan untuk dapat dirukyat. Meskipun kriteria yang digunakan bisa beda dengan Indonesia.
Sementara di Indonesia, jelas KH Sirril Wafa, sudah ambil sikap dengan penerapan kriteria baru (Neo MABIMS dengan tinggi hilal minimal 3 derajat, elongasi minimal 6,4 derajat) dan di seluruh Indonesia belum mencapai kriteria. Hal itu diperkuat laporan hasil rukyat yang nihil.
"Jadi dengan penjelasan ini, antara kedua negara suatu saat bisa jadi bersamaan dalam mengawali bulan, bisa jadi beda seperti sekarang ini," terang KH Sirril Wafa.
Hasil perhitungan dengan metode ilmu falak ala Nahdlatul Ulama, ketinggian hilal awal Zulhijah 1443 H mencapai + 2 derajat 11 menit 00 detik dan lama hilal 11 menit 38 detik untuk markas Gedung PBNU Jakarta koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. Sementara, konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Rabu Legi 29 Juni 2021, pukul 09.52.15 WIB.
Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 23 derajat 16 menit 57 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 27 derajat 22 menit 41 detik utara titik barat. Adapun kedudukan hilal berada pada 4 derajat 05 menit 16 detik utara matahari dalam keadaan miring ke utara dengan elongasi 5 derajat 04 menit 35 detik.
Sebelumnya, Arab Saudi resmi menetapkan Hari Raya Iduladha 10 Zulhijah jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022. Penetapan tersebut setelah Mahkamah Agung Kerajaan Arab Saudi mengumumkan awal Zulhijah jatuh pada Kamis (30/6/2022).
"Iduladha akan dimulai pada 9 Juli setelah penampakan hilal yang diamati oleh observatorium Tamir Saudi," demikian penetapan Mahkamah Agung Arab Saudi dikutip kantor berita SPA, Rabu (29/6/2022).
Penetapan awal Zulhijah jatuh pada 30 Juni 2022, berdasarkan rukyatul hilal yang dilakukan pada Rabu (29/6/2022). Munculnya bulan sabit menjadi pertanda masuknya bulan Zulhijah dalam perhitungan kalender Islam.
"Hari pertama Zulhijah bertepatan dengan Kamis tepatnya 30 Juni 2022," isi penetapan Mahkamah Agung Arab Saudi.
Berbeda dengan di Indonesia, Pemerintah menetapkan Iduladha jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022. Penetapan Iduladha bertepatan dengan 10 Juli 2022, berdasarkan sidang Isbat pada Rabu (29/6/2022).
Hasil sidang Isbat ditetapkan bahwa awal Zulhijah jatuh pada Jumat (1/7/2022). "Sidang isbat telah mengambil kesepakatan bahwa tanggal 1 Zulhijah tahun 1443 Hijriah ditetapkan jatuh pada Jumat tanggal 1 Juli 2022," kata Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi.
Sementara, Muhammadiyah sama seperti Arab Saudi yang menetapkan Iduladha jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022. "Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan bahwa 1 Zulhijah jatuh pada hari Kamis, tanggal 30 Juni 2022," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti.
"Sedangkan Hari Arafah jatuh pada hari Jumat, tanggal 8 Juli 2022. Dan Iduladha jatuh pada hari Sabtu, tanggal 9 Juli 2022," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: