Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hampir 500 Tentara Ukraina Digembleng Inggris, Rencananya Bikin Bergidik

Hampir 500 Tentara Ukraina Digembleng Inggris, Rencananya Bikin Bergidik Kredit Foto: Reuters/Oleksandr Ratushniak
Warta Ekonomi, London -

Ratusan tentara Ukraina yang digembleng Inggris telah menyelesaikan pelatihan militernya, termasuk belajar menggunakan termasuk belajar menggunakan sistem peluncur roket ganda (MLRS).

MLRS itu dikirim oleh Inggris ke Ukraina untuk membantu negara itu melawan agresi Rusia.

Baca Juga: Mantan Dubes Indonesia untuk Amerika Buka-bukaan Soal Jokowi ke Ukraina-Rusia: Gak Efektif Jika...

Media diundang untuk merekam tentara Ukraina memuat peluru dan menembakkan senjata ringan 105 mm dalam latihan di Salisbury, Inggris selatan.

Pelatihan yang diikuti oleh 450 lebih tentara Ukraina itu adalah program yang dipimpin oleh Inggris dengan dukungan Selandia Baru.

Pelatihan itu menjadi bagian dari paket bantuan internasional setelah invasi Rusia pada 24 Februari.

Barat berupaya membantu Ukraina mengusir pasukan Rusia dengan memberikan persenjataan canggih dan pelatihan untuk menggunakannya.

"Ini adalah pengganda kekuatan," kata Kapten James Oliphant dari Artileri Kerajaan, yang terlibat dalam pelatihan MLRS selama tiga pekan.

"Karena ini adalah kendaraan terlacak –sistem roket mereka diberi roda– (sehingga) memberikan kemampuan bermanuver lebih tinggi yang membantu mereka untuk bertahan," katanya.

Para instruktur Inggris memuji perilaku tentara Ukraina yang dilatih.

"Semangat mereka di awal (pelatihan), seperti yang bisa Anda bayangkan, sangat sangat tinggi dan terlihat sangat membutuhkan, tetapi ketika mereka sudah menyesuaikan diri dan terbiasa mengoperasikan sistem itu, (mereka) mulai kalem," kata Oliphant.

Pada Rabu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan kepada para pemimpin NATO bahwa negaranya memerlukan lebih banyak senjata dan dana untuk mempertahankan diri di tengah serangan intensif Rusia di sejumlah wilayah Ukraina.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: