Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lawan Cyberbullying, Begini Seharusnya Korban Bertindak

Lawan Cyberbullying, Begini Seharusnya Korban Bertindak Kredit Foto: Unsplash/dlxmedia.hu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam dunia digital setiap orang berinteraksi dengan berbagai macam latar belakang budaya. Kebebasan yang kebablasan membuat orang sering kali membuat konten dan berkomentar tanpa dijaga, sehingga sudah masuk kategori perundungan di dunia maya (cyberbullying).

Cyberbullying merupakan tindakan agresif dari seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain yang lebih lemah (secara fisik maupun mental), dengan menggunakan media digital. Perilaku negatif ini memunculkan rasa tidak nyaman, tidak percaya diri, takut, bahkan bisa menimbulkan gangguan psikologis yang dapat mendorong korban menyakiti orang lain atau diri sendiri.

“Hal-hal ini banyak sekali terjadi di masyarakat kita dan luar negeri. Bahkan banyak kasus-kasus sampai terjadinya bunuh diri akibat cyberbullying yang terus menerus dilakukan orang-orang di sekitar mereka,” kata Managing Director D&D Consulting & Founder Assessme.id, Ni Made Sudaryani SSi. MM saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Pasuruan, Jawa Timur, baru-baru ini. Baca Juga: Cyberbullying Pengaruhi Kesehatan Mental

Korban, lanjut dia, harus sabar dan menguatkan mental setelah mendapat perlakukan cyberbullying. Jangan merespon perlakuan negatif tersebut secara impulsif, sehingga memperkeruh masalah yang dihadapinya.

Korban cyberbullying sebaiknya memulihkan mental terlebih dulu, dengan tidak aktif di media sosial. Selama rehat dari dunia digital, mereka merenungkan apa kesalahan yang dilakukan, sehingga membuat orang menyerangnya.

“Kita harus membuat diri merasa tenang. Always think positive. Membangun kembali kepercayaan diri. Jangan sampai kita menjadi yang mereka mau atau menjadi umpan lagi untuk mereka,” kata Sudaryani.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Pasuruan, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Managing Director D&D Consulting & Founder Assessme.id, Ni Made Sudaryani SSi. MM. Kemudian Ketua Umum Relawan TIK Jawa Timur, Novianto Puji Raharjo, S.Kom, M.I.Kom, serta Ketua Relawan TIK Jember, Erlina Dwi Nahzdifah, S.Kom.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: