Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan di Ukraina, Hujan Rudal Mampir ke Rusia, Warga: Menggelegar, Hanya 20 Meter dari Rumah Saya

Bukan di Ukraina, Hujan Rudal Mampir ke Rusia, Warga: Menggelegar, Hanya 20 Meter dari Rumah Saya Kredit Foto: Reuters/Gleb Garanich
Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

Seorang warga Rusia menyaksikan rudal menghantam bangunan yang hanya berjarak sekitar 20 meter dari tempat tinggalnya. Sedikitnya tiga orang tewas dan puluhan bangunan tempat tinggal rusak di Kota Belgorod, Rusia, dekat perbatasan Ukraina.

Reuters tidak dapat memverifikasi laporan secara independen. Tidak ada reaksi langsung dari Ukraina atas laporan tersebut.

Baca Juga: Saat Menhan Rusia Kirim Kabar Baik buat Putin, Ukraina Semakin Terpuruk, Kota-kota Remuk!

"Suaranya sangat kuat sehingga saya melompat, saya bangun, sangat takut dan mulai berteriak," kata seorang penduduk kota kepada Reuters.

Dia mengatakan ledakan terjadi sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat.

"Rudal itu menghantam bangunan tempat tinggal sekitar 20 meter dari rumah saya.... Semua jendela di rumah kami pecah, pintu-pintunya keluar dari barisan."

Sebanyak 11 gedung apartemen dan 39 rumah pribadi rusak, termasuk lima yang hancur, kata Gubernur Vyacheslav Gladkov melalaui aplikasi pesan Telegram.

Gladkov mengatakan sebelumnya bahwa "insiden" tersebut sedang diselidiki.

"Mungkin, sistem pertahanan udara bekerja," tulisnya.

Rangkaian ledakan tersebut juga mengakibatkan empat orang terluka dan dua orang dirawat di rumah sakit, termasuk seorang anak laki-laki berusia 10 tahun.

Belgorod, sebuah kota berpenduduk hampir 400.000 sekitar 40 km di utara perbatasan dengan Ukraina, adalah pusat administrasi wilayah Belgorod.

Sejak Rusia meluncurkan invasi pada 24 Februari 2022, ada banyak laporan serangan di Belgorod dan wilayah lain yang berbatasan dengan Ukraina.

Moskow menuduh Kiev melakukan serangan tersebut.

Ukraina belum mengaku bertanggung jawab atas serangan sebelumnya tetapi menggambarkan insiden itu sebagai balasan dan "karma" atas invasi Rusia.

Moskow menyebut tindakannya sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan melindunginya dari fasis.

Semantara Ukraina dan sekutunya di Barat mengatakan tuduhan fasis tidak berdasar dan perang adalah tindakan agresi yang tidak beralasan

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: