Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Bitcoin Melorot Terus, Masih Wajar Nggak sih?

Harga Bitcoin Melorot Terus, Masih Wajar Nggak sih? Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga Bitcoin terus mengalami tren penurunan. Hingga saat ini, berdasarkan laman indodax.com, harga Bitcoin dalam 24 jam terakhir tercatat turun 0,16% menjadi sekitar Rp287 juta. Melihat hal ini, pelaku industri blockchain dan kripto di Indonesia, Indodax memberi pandangan soal turunnya harga bitcoin belakangan ini.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, penurunan harga Bitcoin dinilai masih di batas wajar. Melalui analisis teknikal Bitcoin, menurutnya, bisa dilihat bahwa yang terjadi kini nyatanya pernah terjadi di tahun 2018 dan 2014. 

“Setelah Bitcoin mengalami All Time High di 2013, 2017 dan 2021, maka akan terjadi penurunan harga yang cukup signifikan di tahun berikutnya yang diikuti dengan penurunan kripto lainnya. Kita bisa lihat bagaimana penurunan terjadi pada tahun 2014, 2018 dan sekarang di tahun 2022,” kata Oscar dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (4/7/2022). Baca Juga: Biar Tetap Cuan, Simak Indikator Analisa Teknikal Bitcoin ala Bos Indodax

Menurutnya, siklus empat tahunan ini sering dimanfaatkan oleh orang-orang untuk membeli dan mengumpulkan aset kripto tersebut. Karena saat harga Bitcoin turun, harga aset kripto lain biasanya juga mengikuti langkahnya.

“Biasanya harga mayoritas kripto akan mengikuti Bitcoin sebagai aset kripto yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar. Momen bearish saat ini justru adalah momen yang sering dimanfaatkan para trader jangka panjang untuk mengumpulkan portofolio kripto dengan membeli kripto yang mereka inginkan di harga yang murah,” jelas Oscar.

Lebih lanjut, Oscar bilang, trader atau investor perlu memahami pentingnya analisis teknikal dan menerapkan manajemen keuangan yang baik. Karena yang terpenting dari trading bukanlah naik dan turunnya harga melainkan manajemen keuangan yang baik. 

Oscar mengatakan, analisa teknikal bitcoin adalah cara melihat prediksi pergerakan harga ke depan dengan melihat tren yang sudah terjadi, melalui skema candle atau chart. Cara sederhana adalah pola support, dimana harga kripto dari bawah yang terpantau akan mengalami naik. Atau pola sebaliknya, yaitu resisten, dimana harga akan turun dari puncak. 

“Investor perlu mengetahui candlestick mana yang mengindikasikan suatu harga akan naik atau suatu harga akan turun. Apa perbedaan antara candlestick hijau dan merah. Bagaimana cara mengidentifikasi tren menggunakan garis tren. Bagaimana pola harga kripto dan lain sebagainya,” imbuhnya. Baca Juga: Harga Bitcoin Anjlok, Lebih dari 80.000 Investor Cabut Gelar Jutawannya

Investor atau trader pemula bisa mempelajari tips analisa teknikal Bitcoin dan kripto lainnya seperti Ethereum, Pancakeswap, Cardano dan lain lainya  di internet. Dengan menggunakan metode analisis teknikal bitcoin, trader atau investor bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang sentimen pasar dan memprediksi tren signifikan di pasar kripto. Analisa teknikal bitcoin ini dapat digunakan untuk membuat prediksi yang lebih akurat dan strategi investasi yang lebih bijak. 

"Analisis teknikal mempertimbangkan sejarah pergerakan aset kripto dengan grafik harga dan volume perdagangan, serta apa pun yang dilakukan terhadap token kripto tersebut. Di sisi lain, analisis fundamental itu lebih difokuskan pada penentuan apakah valuasi atau nilai koin tersebut lebih tinggi, sesuai, atau kurang," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: