Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Biar Tetap Cuan, Simak Indikator Analisa Teknikal Bitcoin ala Bos Indodax

Biar Tetap Cuan, Simak Indikator Analisa Teknikal Bitcoin ala Bos Indodax Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pelaku industri blockchain dan kripto di Indonesia, Indodax memberi pandangan soal turunnya harga bitcoin belakangan ini. Menurut Indodax, penurunan harga Bitcoin dinilai masih di batas wajar.

CEO Indodax Oscar Darmawan, menjelaskan bahwa melalui analisis teknikal Bitcoin, bisa dilihat bahwa yang terjadi kini nyatanya pernah terjadi di tahun 2018 dan 2014. 

“Setelah Bitcoin mengalami All Time High di 2013, 2017 dan 2021, maka akan terjadi penurunan harga yang cukup signifikan di tahun berikutnya yang diikuti dengan penurunan kripto lainnya. Kita bisa lihat bagaimana penurunan terjadi pada tahun 2014, 2018 dan sekarang di tahun 2022,” kata Oscar.

Menurut Oscar, trader atau investor perlu memahami pentingnya analisis teknikal dan menerapkan manajemen keuangan yang baik. Karena yang terpenting dari trading bukanlah naik dan turunnya harga melainkan manajemen keuangan yang baik. Baca Juga: Market Kripto Sedang Merah, Ini Tips Trading Kripto dari CEO Indodax

Oscar mengatakan, analisa teknikal bitcoin adalah cara melihat prediksi pergerakan harga ke depan dengan melihat tren yang sudah terjadi, melalui skema candle atau chart. Cara sederhana adalah pola support, dimana harga kripto dari bawah yang terpantau akan mengalami naik. Atau pola sebaliknya, yaitu resisten, dimana harga akan turun dari puncak.

“Investor perlu mengetahui candlestick mana yang mengindikasikan suatu harga akan naik atau suatu harga akan turun. Apa perbedaan antara candlestick hijau dan merah. Bagaimana cara mengidentifikasi tren menggunakan garis tren. Bagaimana pola harga kripto dan lain sebagainya,” jelasnya.

Investor atau trader pemula bisa mempelajari tips analisa teknikal Bitcoin dan kripto lainnya seperti Ethereum, Pancakeswap, Cardano dan lain lainya  di internet. Termasuk belajar dari website Indodax.academy dan media sosial resmi Indodax yang memberikan banyak tips dan penjelasan tentang analisis teknikal. 

Dengan menggunakan metode analisis teknikal bitcoin, kamu bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang sentimen pasar dan memprediksi tren signifikan di pasar kripto. Analisa teknikal bitcoin ini dapat digunakan untuk membuat prediksi yang lebih akurat dan strategi investasi yang lebih bijak.

Analisis teknikal mempertimbangkan sejarah pergerakan aset kripto dengan grafik harga dan volume perdagangan, serta apa pun yang dilakukan terhadap token kripto tersebut. Di sisi lain, analisis fundamental itu lebih difokuskan pada penentuan apakah valuasi atau nilai koin tersebut lebih tinggi, sesuai, atau kurang. Berikut ini seputar indikatornya yang perlu kamu simak.

Garis Tren

Garis tren, atau arah tipikal harga yang dituju sebuah token akan dapat sangat bermanfaat bagi trader atau investor aset kripto. Meskipun demikian, menggunakan cara ini lebih mudah diucapkan daripada dipraktekan. Aset kripto mungkin sangat tidak stabil, dengan mengamati grafik pergerakan harga Bitcoin atau aset kripto lain mungkin akan mengungkapkan pilihan tertinggi dan terendah yang membentuk pola linier.

Dengan pemikiran tersebut, analisa teknikal Bitcoin dapat mengabaikan volatilitas dan menemukan tren naik saat melihat serangkaian level tertinggi. Begitu juga sebaliknya, kamu dapat mengidentifikasi tren turun saat melihat serangkaian posisi harga rendah.

Selain itu, ada tren yang bergerak ke samping (sideways), dan dalam kasus ini, token kripto tidak bergerak secara signifikan di kedua arah. Kamu harus menyadari bahwa tren datang dalam berbagai bentuk periode, termasuk garis tren jangka menengah, panjang serta pendek. Baca Juga: Harga Bitcoin Anjlok, Lebih dari 80.000 Investor Cabut Gelar Jutawannya

Level Resistance dan Support

Selain garis tren tersebut, ada juga garis horizontal yang menunjukkan level support dan resistance. Dengan mengidentifikasi pada level ini, kamu dapat menarik kesimpulan tentang penawaran dan permintaan token.

Pada tingkat support, tampak ada sejumlah besar investor atau trader yang bersedia membeli koin (permintaan dalam jumlah besar). Investor tersebut percaya bahwa mata uang tersebut dihargai rendah pada tingkat saat ini, dan oleh karena itu akan berusaha untuk membeli.

Setelah token kripto mendekati level itu, situasi beli kemudian terjadi. Permintaan besar itu biasanya menghentikan penurunan dan terkadang bahkan mengubah momentum menjadi tren naik.

Sementara, level resistance justru sebaliknya, yang merupakan area di mana banyak trader menunggu dengan sabar untuk menjual token kripto, hal ini juga membentuk zona pasokan yang besar. Setiap kali koin mendekati “batas atas” itu, token ramai-ramai akan dijual dan pasokan kembali banyak tersedia. 

Moving Average atau Rata-rata Pergerakan

Ini adalah alat analisis teknikal lain untuk mata uang kripto dan instrumen lain secara umum untuk menyederhanakan prediksi tren tadi. Moving average didasarkan pada harga rata-rata token selama periode waktu yang tertentu. Misalnya, rata-rata pergerakan harga pada hari tertentu akan dihitung sesuai dengan harga token untuk setiap 20 hari perdagangan sebelum hari tersebut. Data itu kemudian dihubungkan hingga membentuk garis-garis. 

Penting juga untuk mengenali rata-rata pergerakan eksponensial atau exponential moving average atau EMA. Di mana rata-rata pergerakan harga yang memberikan bobot lebih dalam terhadap nilai harga beberapa hari terakhir, dibandingkan dengan hari ke hari sebelumnya. Contohnya adalah koefisien perhitungan lima hari perdagangan terakhir dengan skema EMA 15 hari akan sebesar dua kali lipat dari sepuluh hari sebelumnya tersebut. Baca Juga: Bukan dalam Dolar AS, Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi terhadap Bitcoin Cash

Volume Perdagangan

Volume perdagangan memainkan peran yang penting dalam mengidentifikasi tren dalam analisis teknikal. Tren yang signifikan disertai dengan volume perdagangan yang tinggi, sementara tren yang lemah disertai dengan volume perdagangan rendah.

Saat koin turun, Anda disarankan untuk memeriksa volume yang menyertai penurunan. Tren pertumbuhan yang sehat dalam jangka panjang disertai dengan peningkatan volume yang tinggi dan penurunan volume rendah.

Penting juga bagi Anda untuk melihat bahwa volume meningkat dari waktu ke waktu. Jika volume menurun selama kenaikan, tren naik kemungkinan akan berakhir, dan juga sebaliknya selama tren itu turun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: