Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Profesor Fisika dan Matematika Ditahan, Bersekongkol dengan China tapi Mencuri...

Profesor Fisika dan Matematika Ditahan, Bersekongkol dengan China tapi Mencuri... Kredit Foto: Reuters/David W Cerny
Warta Ekonomi, Moskow -

Seorang ilmuwan di Siberia ditahan Rusia karena diduga berkhianat dan telah menjual rahasia negara kepada dinas keamanan China, menurut laporan kantor berita TASS.

Kantor berita itu mengutip otoritas setempat Siberia dan keluarga pria tersebut. Ilmuwan bernama Dmitry Kolker itu ditahan atas tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi, kata TASS yang mengutip pernyataan departemen peradilan Novosibirsk.

Baca Juga: Soal Mendamaikan Ukraina-Rusia, Rocky Gerung Sebut Jokowi Sendirian Kurang “Nendang”: Kalau Indonesia Datang dengan…

Kolker adalah seorang profesor di bidang fisika dan matematika di Novosibirsk State University, yang situs webnya menyatakan dia adalah kepala laboratorium teknologi optik kuantum.

TASS mengutip keluarga Kolker yang mengatakan dia dituduh bekerja sama dengan dinas keamanan China.

Kolker sebelumnya telah mengajar di sebuah konferensi internasional di China dan sekarang telah dipindahkan ke penjara di Moskow, kata putra Kolker, Maxim.

Sementara putri Kolker mengatakan ilmuwan tersebut telah didiagnosis menderita kanker stadium empat, seperti dilaporkan TASS.

Kolker dan pengadilan regional Sovetsky di Novosibirsk belum menanggapi permintaan komentar melalui surat elektronik. Pengacara Kolker juga tidak dapat dihubungi.

Novosibirsk adalah salah satu kota terbesar Rusia, terletak sekitar 2.800 kilometer di sebelah timur Moskow.

Sejumlah ilmuwan Rusia telah ditangkap dan didakwa dalam kasus pengkhianatan dalam beberapa tahun terakhir karena diduga memberikan materi sensitif kepada orang asing.

Para kritikus Kremlin mengatakan penangkapan itu sering kali berasal dari perasaan paranoid yang tidak berdasar. Kasus pengkhianatan negara di Rusia dapat dihukum hingga 20 tahun penjara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: