Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Berkah Besar yang Dicapai Jokowi, Dunia Gak Khawatir Lagi karena...

Ada Berkah Besar yang Dicapai Jokowi, Dunia Gak Khawatir Lagi karena... Kredit Foto: Antara/BPMI

Di satu sisi, Jokowi mencoba menyelesaikan persoalan ini di kalangan elite, yaitu kelompok negara G7. Kelompok G7 ini sangat powerfull karena pemegang kekuatan 30 persen ekonomi dunia.  Sudah jadi rahasia umum, konflik Rusia-Ukraina bukan   semata-mata konflik dua negara.

Ada kekuatan besar elite di balik konflik itu. Untuk misi pertama ini, Jokowi bisa dibilang sudah sukses. "Jokowi sudah melakukan komunikasi awal yang baik dengan menyukseskan di level elite," kata Khoirul. Indikasi keberhasilannya, tekanan negara barat kepada Indonesia yang begitu besar karena tetap mengundang Rusia ke forum G20, sudah mereda. 

Nah, di sisi lain, Jokowi langsung menukik ke inti persoalan. Yaitu mengunjungi dua negara yang sedang berkonflik. Sejak perang pecah akhir Februari lalu, belum ada satu pun pemimpin negara yang menemui Zelensky dan Putin sekaligus. "Jadi apa yang dilakukan Jokowi ini sebuah langkah strategis yang patut diapresiasi," ujarnya. 

Kenapa patut diapresiasi? Pertama, Jokowi sudah mengembalikan pentingnya multilateralisme dalam menyelesaikan persoalan dunia, tidak semata pertarungan ego antar elite. Kata dia, jika semua persoalan hanya urusan ego elite sangat berbahaya. Dampak ekonomi politiknya sangat besar. Selain itu, kunjungan Jokowi juga sudah memberikan jeda tempur.

Memang, kata dia, perang Rusia-Ukraina ini tidak langsung berhenti. Dalam paradigma hubungan internasional, tujuan perdamaian tidak bisa langsung terjadi. Ada proses. Nah, proses itu yang sudah dimulai Jokowi. Yaitu pentingnya multilateralisme. "Jika terus kita rasionalisasikan ini akan menjadi kontribusi yang positif untuk perdamaian dunia," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: