Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bergejolak, Politik Israel Kacau, Yair Lapid Pimpin Pertemuan Kabinet Perdana Usai Jadi PM

Bergejolak, Politik Israel Kacau, Yair Lapid Pimpin Pertemuan Kabinet Perdana Usai Jadi PM Kredit Foto: Reuters/Abir Sultan
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Perdana Menteri Israel sementara, Yair Lapid mengadakan pertemuan Kabinet pertama pada Minggu (3/7/2022). Dia menjanjikan pemerintahan yang fungsional meskipun ada ketidakstabilan politik yang mengirim Israel ke pemilihan kelima dalam waktu kurang dari empat tahun.

"Dalam beberapa bulan mendatang, tujuan kami, dari seluruh meja ini, adalah menjalankan pemerintahan seolah-olah tidak ada kampanye pemilihan. Warga Israel berhak mendapatkan pemerintahan yang berfungsi setiap saat," kata Lapid.

Lapid yang duduk di sebelah perdana menteri sebelumnya Naftali Bennett memperingatkan bahwa Israel akan mengambil langkah apa pun yang diperlukan untuk mempertahankan diri.

Pernyataan ini muncul setelah Israel menembak jatuh tiga pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh kelompok Hizbullah Lebanon.

Lapid menghadapi tantangan pertamanya pada Sabtu (2/7/2022), ketika Hizbullah meluncurkan pesawat tak berawaknya ke daerah dengan platform gas Israel baru-baru ini dipasang di Laut Mediterania.

Langkah itu tampaknya merupakan upaya Hizbullah untuk mempengaruhi negosiasi yang ditengahi Amerika Serikat (AS) antara Israel dan Lebanon mengenai perbatasan laut, sebuah wilayah yang kaya akan gas alam.

"Hizbullah melanjutkan jalur terorismenya, merusak kemampuan Lebanon untuk mencapai kesepakatan di perbatasan laut. Israel akan terus melindungi dirinya sendiri, warganya, dan asetnya,” kata Lapid.

Lapid mengambil alih kepemimpinan minggu lalu sebagai bagian dari kesepakatan yang dibuat tahun lalu yang menciptakan pemerintahan koalisi.

Bennett awalnya memimpin tetapi mengundurkan diri setelah serangkaian pembelotan dan kekalahan legislatif. Parlemen membubarkan diri, memicu pemilihan baru dan menyerahkan kekuasaan kepada Lapid.

Israel akan menuju ke tempat pemungutan suara lagi pada 1 November, ketika Lapid akan berusaha meyakinkan pemilih untuk mengadopsi visi sentrisnya dan menolak mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. sedangkan Bennett tidak akan kembali bersaing untuk posisi perdana menteri.

Lapid akan melakukan perjalanan ke Paris untuk pertemuan pada pekan ini, kemudian pekan depan menjadi tuan rumah Presiden AS Joe Biden. Dua momen ini akan menjadi momen penentuan dia menunjukan kemampuan sebagai perdana menteri.

Pemilu mendatang, seperti pada empat pemilu sebelumnya, kemungkinan akan menjadi referendum dalam kemampuan Netanyahu untuk memimpin kembali. Pemimpin partai Likud menghadapi tuduhan korupsi, meski menyangkal melakukan kesalahan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: