Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Benar Putin Terima Pesan Zelenskyy Via Jokowi?

Apa Benar Putin Terima Pesan Zelenskyy Via Jokowi? Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Mikhail Klimentyev
Warta Ekonomi, Moskow -

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Jumat (1/7/2022) mengon­firmasi, ada pesan dari Volodymyr Zelenskyy untuk Vladimir Putin, tetapi tidak tertulis.

“Itu bukan pesan tertulis. Hanya itu yang bisa saya katakan kepada anda,” katanya ketika ditanya jurnalis media TASS tentang isi pesan Zelenskyy.

Baca Juga: Nah, Lo! Pertemuan Jokowi dengan Zelenskyy dan Putin Harus Lebih Realistis, Ternyata Oh Ternyata...

Sementara Sekretaris Pers Kantor Kepresidenan Ukraina Serhii Nikiforov mengatakan jika Zelensky ingin mengucapkan sesuatu ke Putin, dia bisa saja melakukannya secara terbuka dalam pidato harian.

Dikutip dari medcom.id, pengamat Hubungan Internasional Dinna Prapto Raharja mengatakan, sangat tidak produktif jika publik meributkan upaya diplomasi Indonesia di tengah upaya Jokowi mendamaikan kedua negara itu, sebagai solusi mengatasi krisis pangan.

Apalagi menuding Jokowi berbohong soal pesan Zelensky. Sebab, faktanya dua pimpinan negara itu telah menerima Jokowi dengan hangat.

“Tidak produktif dan tidak pada tempatnya mengomentari upaya diplomasi Indonesia yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan mengukur pilihan kata Pak Jokowi saat berbagi informasi ke pers dan berpolemik soal bohong atau tidak bohong. Faktanya jelas, Presiden Joko Widodo diterima dengan sangat baik oleh Presiden Zelensky maupun Presiden Putin,” kata Dinna Prapto kepada medcom.id, Selasa (5/7).

Dosen di Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta ini menyatakan, publik tidak harus menilai keberhasilan upaya diplomasi Presiden Jokowi untuk mendamaikan Rusia-Ukraina hanya dengan sekali kunjungan. Sebab, masalah dua negara bertetangga di Eropa Timur itu sangat luas dan memiliki kepentingan politik yang besar dengan negara-negara lain di Barat.

Dijelaskan Dinna, Rusia juga memiliki ketegangan dengan Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara), dan Ukraina yang ngotot mau bergabung di NATO. Keinginan Ukraina ini ditantang Rusia.

“Kita sama-sama tahu ada masalah di internal Ukraina, ada masalah Ukraina-Rusia, ada masalah Ukraina NATO. Masalah internal NATO dan Uni Eropa, masalah perluasan Uni Eropa, dan masalah Rusia Amerika Serikat yang semuanya saling membelit sehingga solusinya makin rumit dari waktu ke waktu,” jelasnya.

Dinna menyarankan, publik Indonesia memberikan dukungan kepada Jokowi yang berkomitmen bahwa Indonesia selalu siap berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia, siap menjadi mediator antara Rusia dan Ukraina. Sebab, Konstitusi Indonesia mendukung hal tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: