
Kinerja Kuartal Membaik
Dalam kesempatan yang sama usai RUPST, Leonardus Sutarman, Direktur Keuangan Bima Sakti, mengungkapkan kinerja perusahaan di 3 bulan tahun ini atau kuartal I-2022 membaik. Perseroan mampu memangkas rugi bersih 58% menjadi hanya Rp 830 juta dari rugi bersih di kuartal I-2021 sebesar Rp 1,96 miliar. PAMG Bahkan mampu mencetak kenaikan pendapatan 10% menjadi Rp 12,83 miliar dari kuartal I-2021 sebesar Rp 11,67 miliar.
“Aset kami di kuartal I tahun ini Rp 582,53 miliar dengan nilai aset properti investasi Rp 554,98 miliar. Kewajiban Rp 157,34 miliar, sementara ekuitas Rp 425,19 miliar sehingga tingkat debt to equity ratio (DER) kami rendah 0,37%,” kata Leonardus.
Sepanjang tahun lalu, perseroan meraih pendapatan Rp 46,93 miliar, turun 3,11% dari tahun 2020 Rp 48,44 miliar dan masih merugi Rp 9,39 miliar.
Untuk tahun ini, beberapa strategi akan diterapkan guna memperbaiki kondisi keuangan di antaranya fokus pada unit bisnis food and beverage (F&B), misalnya foodcourt dan cloud kitchen/ghost kitchen. Lalu mengadakan kerja sama dengan calon tenant (penyewa) khususnya otomotif guna melakukan kontrak jangka panjang pameran (exhibition) di Mal Pekanbaru.
Perseroan juga akan menawarkan unit-unit yang tersedia ke perusahaan dengan merek dagang terkenal (branded), mempertahankan tenant agar tetap melanjutkan sewa dengan pemberian diskon, dan mengajukan restruksturisasi penurunan tingkat suku bunga pada PT Bank Victoria International Tbk selaku kreditor.
Christopher memahami memahami perkembangan zaman, di mana saat ini mal sudah bergeser fungsi dari pusat belanja menjadi pusat entertaiment. Masyarakat pun cenderung butuh fasilitas berupa tempat nongkrong, tempat rekreasi, sekaligus menghabiskan waktu bersama keluarga.
“Sebab itu ke depan kami akan fokus menghadirkan tenant F&B. Beberapa area yang dulunya kios-kios akan diubah menjadi area food. Area jewelry di lantai dasar akan tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan, apalagi potensi penjualan emas kian cemerlang karena masyarakat mulai menyadari pentingnya investasi dan menyukai emas sebagai salah satu safe heaven.”
Terkait dengan dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), Christopher memaparkan perseroan sudah merealisasikan penggunaan dana IPO Rp54,2 miliar untuk belanja modal dan modal kerja Rp7,4 miliar. PAMG mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Juli 2019. “Dengan realisasi penggunaan dana ini, kami sudah menggunakan semua dana IPO sebesar Rp 61,5 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: