Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi pesan kepada ibu-ibu di Indonesia agar mengatur jarak melahirkan lebih dari tiga tahun. Dia pun berharap agar para ibu tidak melahirkan setiap tahun.
Presiden menegaskan, pengaturan jarak tiga tahun lebih dalam melahirkan dilakukan agar ibu ibu memiliki waktu memulihkan diri serta memenuhi asupan gizi yang baik untuk anaknya sebelum akhirnya hamil lagi.
Baca Juga: PDIP Ungkap Ada Kemungkinan Presiden Jokowi Dipermalukan Gegara Ini
"Jadi ibu-ibu ini boleh mempunyai anak satu, boleh? Anak dua, boleh? Anak tiga, boleh? Tiga enggak boleh? Boleh atau enggak boleh, tiga? Boleh? Benar boleh, tapi jaraknya diatur lebih dari tiga tahun, harus lebih dari tiga tahun. Jangan tiap tahun punya anak," imbau Presiden Jokowi.
Hal tersebut dikatakan Jokowi dalam acara Puncak Peringatan ke-29 Hari Keluarga Nasional Tahun 2022, di Lapangan Merdeka, Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, Kamis 7 Juli 2022.
"Sehingga ibu sudah pulih, gizinya baik, boleh mempunyai anak lagi," imbuhnya.
Yang paling penting, kata Presiden, adalah menyiapkan pendidikan anak agar menjadi SDM generasi penerus yang berkualitas. Karena, anak-anak kita di hari ini adalah penentu wajah masa depan Indonesia.
"Kalau anak-anak kita pintar, pintar-pintar, cerdas, kita bersaing dengan negara lain itu mudah. Namun, kalau anak-anak kita stunting, gizinya enggak baik, nutrisinya enggak tercukupi, ah sudah, nanti ke depan bersaing dengan negara-negara lain ini akan sangat kesulitan kita. Ini yang selalu saya ingatkan," pesannya.
Baca Juga: Jadi Alternatif Pencegahan Stunting, Olahan Minyak Sawit Diperkenalkan
Jokowi memaparkan, saat awal menjabat Presiden tahun 2014, angka stunting Indonesia di angka 37 persen. Namun, di tahun 2021 angkanya sebesar 24,4 persen.
"Penurunannya sangat drastis. Namun, target kita di 2024 harus mencapai 14 persen. Setuju? Setuju? Kurang semangat ini berarti ragu-ragu. 2024 angka stunting kita di angka 14 persen, setuju?" seru Jokowi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: